Saya suka berpikir kalau dengan pengalaman 6 tahun terakhir berada di bursa saham. Lalu 3 tahun terakhir pencatatan growth portofolio saya, rasanya masih hijau banget di industry pasar modal indonesia ini. Saat saya memutuskan untuk saya mau menulis agar bisa belajar lebih baik lagi di industry saham, saya memiliki pemikiran apa kata-kata teman saya ya? Rasanya, lu mah masih seumur jagung sudah sok-sok an sharing, apalagi hasil portofoliomu segitu-gitu doang.
Ada perasaan apakah saya terlihat
seperti seorang scammer? Atau legit gak ya apa yang saya bagikan di blogspot
ini? Kayaknya orang yang baca, akan banyak kritik deh dari apa yang saya tulis –
“ga nyambung lo lun”. Ketika per hari ini, saya kelola dana dan hasilnya adalah
-4%, rasanya “tuh kan lu aja masih payah sok-sok an nulis tentang saham”.
Perasaan ga becus, pura-pura bisa, bahkan kadang-kadang apakah seorang penipu
itu kerap muncul. Perasaan seperti itu saya yakin ga cuma saya yang rasakan,
tapi bisa juga dari orang-orang sekitar tentang apapun hal yang sedang teman-teman
lakukan.
Kadang pemikiran seperti itu
muncul saat kita baru mulai melakukan sesuatu hal yang baru, merasa ga mampu. Ternyata
hal tersebut bisa juga disebut sebagai impostor syndrome, dimana kita merasa ga
mampu, ragu-ragu, ataupun sebagai seorang penipu karena mendeliver sesuatu hal
yang kesannya gak oke. Tapi hal tersebut bisa membatasi kita untuk mau berkarya
dan memberikan sesuatu ke orang lain.
Kadangkala cerita di otak kita
sendiri yang menyebabkan kita memutar scenario-scenario yang melemahkan diri
kita. Mungkin cerita itu bisa datang dari pengalaman kita sebelumnya saat
pernah melakukan hal tersebut, dan kita mendapatkan cibiran dari orang-orang
sekitar. Jadi tentang impostor syndrome, apapun tindakan yang kita lakukan, bagi
saya akan selalu ada kemungkinan cibiran ataupun tanggapan negative dari orang
lain. Tapi, bisa jadi hal itu datang dari orang-orang yang tidak pernah mencoba
ataupun melalui hal yang sama dengan kita sebelumnya.
Di sisi lain, scenario itu tidak pasti
akan terjadi, bisa saja ada orang-orang lainnya yang bisa melihat “Eh, kamu melakukan
hal yang baru ya, belum oke sih, tapi keep up your work”.
Komentar
Posting Komentar