Langsung ke konten utama

Katanya Gampang, Kok Rugi?


Akhir tahun 2020 lalu, saham sedang naik-naik pamornya. Semua orang bertanya - berapa cuan lu hari ini? Di saham selalu ada 2 paham besar untuk bertransaksi dan meraih keuntungan di finansial market, dengan menjadi seorang fundamentalist (investor) atau seorang teknikal analist (trader). Mana sih yang lebih bagus? Kita ga pernah banding-bandingin Warren Buffet dengan George Soros, kita juga ga perlu banding-bandingin satu agama dengan agama lainnya kan. Tapi, sejauh ini sering banget saya mendengar teman-teman saya yang mengatakan saham tuh judi, kamu bakal rugi terus kl trading. Tapi saya jarang dengar investor yang gagal di bursa (mungkin karena mereka memang dipanggil investor ya? Jadi tahan saham dalam jangka waktu lama, meski merah ataupun hijau ya memang permainan mereka).

Tapi setelah saya eksplor lebih jauh lagi, sebenarnya banyak loh traders hebat dalam sejarah trading. Salah satu yang lagi tenar akhir-akhir ini adalah Jim Simons, yang berhasil memecahkan rekor CAGR (rata-rata bunga per tahun) sebesar 66% selama 30 tahun terakhir. Selain itu juga ada satu buku yang menarik dari Alexander Elder, yaitu The New Trading For Living. Saya tertarik juga dengan backgroundnya sebagai seorang psikiater - lulusan kedokteran yang bisa mengaplikasikan paham keilmuannya untuk menang di bursa finansial. Di bukunya ia juga membahas tentang apa saja pilar penting yang bisa mendukung kamu menjadi seorang trader yang sukses.

Banyak buku, seminar, guru yang mengajarkan kita untuk jadi orang yang sehat dan fit, tapi tetap masih saja banyak orang yang kenyataannya overweight dan kurang sehat. Sama aja kayak trading, banyak ilmu sudah tersebar di guru-guru hebat, video-video, seminar, yang bisa bantu kita untuk sukses di market, tapi kenyataannya tetap ga banyak yang bisa menang dari market dalam jangka panjang (saya pun masih berusaha nih agar bisa sustain jangka panjang). Kalau sampai kita gagal di market, menurut Dr. Alexander Elder, setidaknya ada 1 dari 4 pilar yang di sampaikan beliau yang tidak kita jalankan dengan baik.

Sebagai lulusan psikologi, saya merasa pilar pertama menjadi salah satu pilar yang paling penting. Banyak orang mau sukses di saham, tapi cepat atau lambat kita bisa saja kena hantam badai di market, terutama saat kita lengah, trading secara emosional, ga disiplin dan banyak permasalahan psikologis lainnya.

Selain itu analisa market juga punya peran yang penting, dalam market trade kita liat banyak data seperti harga Open, High, Low, Close, dan Volume. Pilar kedua adalah bagaimana kita bisa memiliki strategi yang terbaik untuk membuat sebuah trading sistem yang sudah teruji dan secara objektif bisa membantu kita untuk menang dari market dalam jangka panjang. Bagian ini memerlukan banyak pengetahuan yang perlu kita pelajari dan kuasai bertahun-tahun. Sehingga pada akhirnya kita bisa mengeksekusi trade dengan baik seperti yang direncanakan.

Tapi, ga peduli sebagus apapun trading system kita, kalau tidak memperhatikan pilar 3, yaitu money management dengan baik, kembali Mr. Market akan bersiap untuk membantai, dengan serangkaian kekalahan kecil yang menyakitkan atau dengan sekali headshot di saham yang paling kita percaya akan terbang tinggi. Money management menjadi sangat penting karena di balik indahnya potensi keuntungan di market (baca : Katanya Cuan Main Saham?), terdapat resiko yang sama besarnya. Jadi kita tetap harus mengelola resiko kita dengan baik, agar kita bisa terus berada dalam permainan selama market ada.

Pilar yang terakhir adalah perekat dari semua pilar diatas, yaitu pencatatan (jurnaling). Ini yang paling sulit buat saya, karena masih malas dan kurang tercatat rapih 😂. Melalui pencatatan ini - kita bisa merekap semua transaksi kita dan memahami alasan dari setiap keputusan yang kita ambil dalam trading. Ini adalah bagian dimana kita memperlakukan "main saham" - sebagai sebuah bisnis yang nyata, bukan cuma sekedar "judi". Dengan pencatatan yang benar, itu akan membantu kita untuk melihat hasil trading kita secara objektif, mengenali pola-pola transaksi kita yang kurang efektif, mengurangi pusing-pusing kepikiran hasil trading yang jelek tanpa ada solusinya. Untuk itu menjadi seorang trader, menurut saya harus memilih untuk menjadi seorang pembelajar. Kita perlu terus belajar dari market, strategi kita, dan terpenting adalah dari pengalaman-pengalaman kita sebelumnya (atau orang lain).

Kalau kamu tertarik dengan konsep Dr. Alexander Elder di buku nya The New Trading For Living, kamu bisa ikuti artikel-artikel selanjutnya, saya akan coba share apa pembelajaran saya yang menarik dari buku ini ataupun yang lainnya. Jadi, mari kita sama-sama belajar dan be a better trader :).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr