Langsung ke konten utama

Ssst.. Jangan Bilang Siapa-Siapa Kalau Saham X Bakal Terbang!!

Siapa disini yang sering mendengarkan rekomendasi saham yang katanya akan terbang tinggi?

Seringkali obrolan ini kita dengar dari orang lain dengan pertimbangan analisa dan berita yang mereka ketahui. Ga sedikit teman-teman saya juga yang bercerita bahwa - saham ANTM akan naik - karena Elon Musk mau invest, atau saham MPMX karena mau bagi deviden puluhan persen. Darimana mereka mendapatkan keberanian untuk menyampaikan pesan ini? Biasanya karena mereka sudah merasakan manisnya rekomendasi tersebut terlebih dahulu, atau dari hype berita yang beredar di luar sana.

Beberapa waktu belakangan, saya juga mendapatkan rekomendasi dari orang yang saya percayai, karena ia mendapatkan rekomendasi 'orang dalam' (meskipun secara teori ini dilarang oleh hukum? Mari kita bedakan antara teori dan realita di lapangan sejenak) bahwa ada satu emiten saham yang akan meroket tinggi dimana kita bisa beli dan tinggal tidur, tinggal menunggu cuan kotos-kotos di akhir tahun. Jujur banget, saya sangat percaya dengan kredibilitas teman saya ini, dan saya pun mulai mereview saham tersebut. Laporan keuangannya tidak lah baik saat ini, chartnya sangat anomali dengan kenaikan lebih dari 300% dari awal tahun 2021. Tetapi saya tetap sadar, bahwa ada banyak sekali grey area yang saya tidak ketahui tentang saham ini.

Dari informasi ini, saya meyakini bahwa saya kurang tertarik membeli sebuah saham ketika berita tersebut sudah diliput oleh semua news media secara bebas. Kenapa? Karena ketika berita tersebut itu tersebar, pastinya circle pertama dari perusahaan tersebut sudah mengambil posisi yang baik di saham tersebut, lalu mulai tersebar ke circle kedua, ketiga dan seterusnya. Dan begitu berita tersebut di launch ke publik terjadilah pemerataan informasi, market akan buru-buru merespon dan menurut saya itu adalah waktu terbaik untuk merealisasikan keuntungan daripada berharap saham tersebut akan terus rally menuju utara.

Kali ini saya tetap akan mengambil posisi, bukan karena newsnya, melainkan lebih kepada kredibilitas teman saya satu ini, dan mengenai adanya informasi yang mungkin belum tersebar luas ke publik. Ketika hal tersebut tersebar, mungkin bisa terjadi kenaikan harga saham yang sangat fantastis (atau... jika berita tersebut tidak benar adanya, maka bisa terdapat koreksi yang amat tajam pada emiten tersebut).

Lalu apakah saya perlu masuk 100% dari equity saya? Karena kalau ini memang sungguh benar adanya - saya akan mudah sekali melipat gandakan modal tabungan saya selama ini. Bayangkan kalau kamu memiliki modal misalnya 100jt rupiah, maka dengan mudah modal kamu bisa menjadi 200jt rupiah dalam waktu yang mungkin tidak sampai satu tahun lamanya. Tetapi ingat teman-teman, dibalik potensi return yang amat tinggi terdapat juga potensi koreksi drawdown yang amat menyakitkan. Cek sejarah saham-saham dengan drawdown tinggi di market Indonesia (bisa 30-80% dalam satu periode, apakah kamu siap?).

Untuk itu, karena saya tetap ingin mengambil posisi dari informasi kali ini, saya akan mempertimbangkan risk per trade, yaitu resiko yang berani diambil dalam sebuah keputusan trading. Menurut buku The New Trading For Living, ada dua cara memproteksi modal trading kita agar tidak habis dilahap market, yaitu dengan memberikan batas 2% resiko kerugian dari setiap keputusan trading yang kita ambil, dan batas 6% resiko kerugian dalam satu bulan terhadap keseluruhan keputusan trading yang kita ambil agar kita bisa mereview kembali, dan melakukan trading lebih baik di bulan berikutnya. 

Maka dari itu, kedepannya bagaimana jikalau kita mendapatkan rekomendasi saham dari berita ataupun seseorang yang kita percaya, daripada kita fokus memikirkan berapa besar keuntungan yang akan kita dapatkan, kita bisa fokus dengan berapa besar resiko rugi yang sanggup kita terima dari keputusan yang kita ambil kali ini. Karena, kalaupun saham itu benar-benar terbang tinggi, pastinya akan kita terima dengan tangan dan kaki yang terbuka lebar. Tapi, kalau saham itu out of plan, jangan sampai keputusan tersebut, merebut ketenangan dan kebahagiaan hidup kita secara keseluruhan (contoh : Kenali Dulu Risiko Sebelum Main Saham, Jangan Bunuh Diri!).

Sehingga kesimpulannya adalah, tentunya banyak banget di luar sana informasi mengenai sebuah potensi keuntungan dari saham-saham ten bagger (terbang tinggi) di masa depan. Tetapi kita perlu memiliki cara untuk mengetahui mana informasi yang tepat, dan mana yang kurang tepat. Mana informasi yang baru diketahui segelintir orang, atau yang sudah diketahui semua orang (market price in). Saya pribadi lebih menghindari informasi yang telah direlease di media, karena menurut saya pastinya sudah diikuti oleh gelombang insider besar yang telah mengambil posisi, dan bisa jadi mereka merealisasikan keuntungannya saat news tersebut di launch ke publik. Lalu, saya juga berani mengambil posisi kali ini karena mempertimbangkan kredibilitas teman baik saya dengan tetap memperhatikan risk per trade yang akan di ambil dari satu keputusan trading ini. Agar apapun hasilnya, saya hanya bisa sangat senang karena cuan, atau siap dengan resiko bisnis pada keputusan trading satu emiten ini. 

Good luck juga untuk teman-teman yang sedang mendapatkan informasi tentang saham cuan masa depan, semoga kita tetap sama-sama bisa meraih keuntungan dari bursa saham dan tidak menjadi stress karenanya. Saya berharap tidak ada teman-teman disini yang memperlakukan bursa saham sebagai tempat berjudi dan menghasilkan keputusan yang bodoh dalam hidup.

Oh ya, mengenai keputusan trading kali ini nanti akan saya update juga hasilnya ya :"D, keep learning, earning, have fun!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr