Langsung ke konten utama

Lakukan Pekerjaan yang Membosankan vs Mengejar "Shiny Object" Baru

Di awal mulai mengenal trading saham, saya merasa ini adalah satu-satunya cara untuk saya bisa mencapai financial freedom dengan kondisi yang saya miliki. Namun setelah saya memilih untuk mempelajari hal trading saham. Ternyata, gak gampang.. Saya kesulitan mendapatkan result yang lebih baik dari market dalam 3 tahun pertama. Rasanya hal yang dicoba kok ga efektif.. Bahkan mengalami kerugian dalam trading yang jumlahnya cukup besar, 30% dari total modal saat itu.

Jujur, mulai capek setelah 2-3 tahun mengerjakan saham dan tidak ada hasilnya. Saya mulai melihat, ternyata seru juga yah orang yang bisa Tanpa Modal Bisnis Property. Tajir melalui Onlineshop. Trading 2 Arah - cuan selalu Melalui Forex. Kesempatan Besar di Mata Uang masa Depan - Bitcoin. Bahkan Gak Perlu Kerja Cuan Ratusan Persen dari Investasi ABC. Saya tergoda karena melihat kerjaan saya kok sucks, tapi orang lain bisa yah menghasilkan segitu kerennya dengan doing less than mine.

Untungnya saya sadar itu adalah Shiny Object diluar kontrol saya. Pernah ingat quote "Rumput tetangga selalu lebih hijau"? Kira-kira itu yang saya bayangkan. Rasanya enak sekali kl kita melihat result orang lain dibandingkan dengan kesulitan dan ketidakberhasilan kita. Padahal kita tidak tau apa yang orang lain bayar untuk mendapatkan hasil tersebut dan seberapa komitmennya dalam mewujudkan hal tersebut. Bagi saya tantangan besar untuk memilih tidak tergoda dan tidak pecah fokus.

Saya sekarang memiliki pemahaman bahwa semua itu perlu fokus, energi dan waktu untuk benar-benar mendapatkan result yang kita mau. Saya menyebutnya kita sering merasakan unlearned optimism tentang hal yang orang lain lakukan hebat dan keren. Begitu kita memilih melakukan hal yang sama di ranah mereka, baru kita sadar, duh... duh.. kok ga sekeren itu, kok susah, kok banyak shitty thingsnya, kok saya ga bisa.. Ini  saya anggap sebagai Learned Pesimism, melihat sesuatu setelah sudah nyebur didalamnya. Di tahapan ini saya seringkali tergoda untuk menyerah dan akhirnya stop berusaha. Padahal tahapan selanjutnya adalah Learned Optimism, dimana kita sadar banyak papan - papan kecil yang perlu kita usahakan untuk bisa mencapai goal yang kita mau. Susahnya tetap sama, pusingnya tetap ada, tapi kita sadar ada hal-hal yang memang perlu kita usahakan untuk mencapai hal yang kita mau. Disini tahapan kita memberikan usaha nyata untuk bisa mencapai target yang ada. This is the real battle begin through the consistency. Mulai berkomitmen dengan learning curve permainan yang dipilih.

Pernah ngelihat orang yang ngerjain 1/2/3/4/5/10 hal bersamaan dan sukses? Pernah bertanya, bagaimana kalau saya / dia hanya melakukan 1 hal dedicated thing dan menolak segala shiny object yang ada di luar sana, get the hand dirty, coba ngerasain segala jatuh bangunnya dalam 1 field. Menghasilkan hasil lebih baik, lebih cepat, konsisten dan bisa diandalkan. Kira-kira apa yang akan terjadi di diri saya / dia dalam 3-5-10 tahun kedepan ya? Coba bayangkan seorang atlet lari yang berlatih setiap hari, apa perbedaan juara 1 dan juara 4 dalam sebuah perlombaan olimpiade internasional? Perbedaannya adalah mungkin 30-60 detik. Namun apa perbedaannya yang ia rasakan dalam hidupnya? Tentunya reward yang didapatkan dihidup seorang Juara 1 dan Juara 4 sangat berbeda. Kenapa itu bs terjadi? Karena dunia mereward perbedaan kecil dalam ketajaman seseorang dalam setiap bidangnya masing-masing. Jadi, setiap pertumbuhan kecil dalam mastery kita, itu adalah hal yang sangat berharga dan memberikan reward yang sangat besar dihidup kita semua.

Jadi, kalau melihat perjalanan saya 4-5 tahun ke belakang, fokus dan konsistensi lah yang memberikan hasil dalam hidup saya. Mulai dari olahraga, trading, dan bisa jadi habit-habit efektif lainnya yang saya pilih menjadi life time commitment di hidup saya. Mari saling menguatkan dan mencatat cerita dalam perjalanan kita menuju best version of us, in our specific field each of one.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr