Langsung ke konten utama

Taking Profit Kecil, Sedikit-sedikit Lama-lama Jadi Bukit?

Awal mula saya belajar trading saham, saya merasa kalau paling menguntungkan itu jika sering-sering merealisasikan profit 1-3% per tradingnya dalam bursa saham. Tapi kalau sahamnya rugi terus bagaimana? Ya, ditahan saja nanti juga naik lagi. Namun pada kenyataannya, saya merasa kalau keputusan untuk cepat-cepat ambil keuntungan di bursa saham dan terutama menahan kerugian yang ada di bursa saham itu beresiko fatal.

Beberapa hal yang menurut saya kurang menguntungkan untuk mengambil untuk kecil adalah, sangat sulit kita menebak apapun yang ada di bursa saham karena sifatnya market is unpredictable, terutama di short term period. Titik. Dengan tidak bisa memprediksi market, rasanya akan sulit untuk kita memiliki kemungkinan ratio probability to win in trading 70% dari jumlah trading kita.

Kalaupun kita punya ratio probability to win lebih dari 70%, jumlah kerugian yang terjadi di 30% itu bisa saja menghabiskan seluruh keuntungan kita dan malah membuat kondisi keseluruhan kita merugi.

Buat saya pribadi kondisi psikologis paling sulit dalam setiap keputusan trading, yaitu saat baru membeli sahamnya, ketika saham itu baru merah ataupun hijau 5-10% karena saat itu saya merasa wah, bagaimana kalau rugi menjadi lebih dalam lagi? Ketika saham itu rugi lebih dalam daripada itu, terjadi kepasrahan dan ya sudah banyak orang memilih dari trader menjadi investor sejati. Bahasa sehari-hari yang munculnya adalah "Saya ga mau buka OLT dulu". Nah, disisi lain, yang saya pribadi rasakan ketika sudah floating profit diatas 50% perasaan saya tenang dan santai saja dengan volatilitas yang ada, meskipun tetap menjaga rem stop lossnya.

Selain itu, semakin kita sering trading di bursa saham, emosi akan lebih bermain daripada fokus pada trading plan kita. "The markets are unforgiving, and emotional trading always results in losses" - Alexander Elder. Satu hal lagi adalah dengan seringkali mengambil keuntungan kecil dari bursa saham, secara tidak langsung persentase biaya (komisi trading) yang diberikan akan menjadi lebih besar proporsinya, artinya cost of business naik, dan itu mengurangi kesehatan tradingmu dalam jangka panjang. 

Jadi kamu tipe suka nasehat,

"You will never go broke taking a profit small."

atau...

"Let your profits run and cut your losses" ?

Saya yakin tidak ada hanya 1 cara mutlak untuk bisa bertahan dan untung di bursa saham, apapun keyakinan yang memberikan hasil baik di hidupmu, patut diperjuangkan.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katanya Gampang, Kok Rugi?

Akhir tahun 2020 lalu, saham sedang naik-naik pamornya. Semua orang bertanya - berapa cuan lu hari ini? Di saham selalu ada 2 paham besar untuk bertransaksi dan meraih keuntungan di finansial market, dengan menjadi seorang fundamentalist (investor) atau seorang teknikal analist (trader). Mana sih yang lebih bagus? Kita ga pernah banding-bandingin Warren Buffet dengan George Soros, kita juga ga perlu banding-bandingin satu agama dengan agama lainnya kan. Tapi, sejauh ini sering banget saya mendengar teman-teman saya yang mengatakan saham tuh judi, kamu bakal rugi terus kl trading. Tapi saya jarang dengar investor yang gagal di bursa (mungkin karena mereka memang dipanggil investor ya? Jadi tahan saham dalam jangka waktu lama, meski merah ataupun hijau ya memang permainan mereka). Tapi setelah saya eksplor lebih jauh lagi, sebenarnya banyak loh traders hebat dalam sejarah trading. Salah satu yang lagi tenar akhir-akhir ini adalah Jim Simons, yang berhasil memecahkan rekor CAGR (rata-rata...

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki ...

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan...