Selama bekerja menjadi seorang HR, saya bertemu banyak orang
yang mengejar karir. Sampai akhirnya saya mendapatkan training dari kantor yang
membahas tentang people development and career path. Muncul sebuah pertanyaan? “Bagaimana
mengukur performance seseorang, apakah orang yang bisa mencapai hasil yang
besar dalam waktu yang singkat akan selalu diukur sebagai talent terbaik di
perusahaan”? Ternyata jawabannya adalah selain daripada mencapai hasil yang
baik, tapi sejauh mana bisa konsisten menjaga hasil tersebut dalam jangka waktu
yang panjang. Maka dari itu, perusahaan kami kurang percaya kalau mempromosi
seseorang yang memiliki hasil baik namun belum terbukti dari waktu ke waktu.
Seringkali kita kecewa dengan tindakan-tindakan kecil yang
kita lakukan, kok sepertinya tidak mendapatkan hasil yang sepadan yah. Saya
sudah baik sama si Anu, kok dia perlakukan saya seperti itu. Saya sudah makan
sehat, tapi kok hasilnya tetap seperti ini. Saya sudah kerja mati-matian, tapi
seperti ini saja penghargaan perusahaan terhadap saya? Saya pribadi pernah
memiliki cara pandang seperti ini, namun akhirnya saya sadar ternyata cara
pandang saya melihat sesuatu hal instant dan dalam jangka pendek harus sinkron.
Padahal, banyak hal di hidup yang terjadi merupakan permainan jangka panjang.
Kamu pernah merasakan berhasil mencapai sesuatu setelah mengerjakan suatu hal
yang membosankan secara konstan terus menerus dalam periode waktu yang panjang?
Bisa jadi, pengalaman berinteraksi sama Anu bisa berbeda kalau kita tetap
konsisten memperlakukan Anu secara baik dalam jangka panjang. Bisa jadi, tubuh
akan jadi jauh lebih sehat ketika kita tetap makan sehat dalam periode jangka
panjang. Bisa jadi, perusahaan akan memberikan imbalan yang setimpal setelah
melihat usaha dan konsistensi kamu dalam jangka yang panjang. Kacamata jangka
pendek bisa saja sangat berbeda dengan kacamata jangka panjang yang kamu miliki.
Sama halnya berada di bursa saham, Jesse livermore terkenal
karena sukses menghasilkan profit US$100M saat market crash di tahun 1929.
Tetapi di tahun 1940 jesse livermore bangkrut dan bunuh diri. Seorang trader saham
selain perlu semangat dalam mendapatkan profit tapi juga perlu konsisten
bertahan melindungi profitnya dalam jangka panjang. Percuma punya kemenangan
yang sering, namun dihapus hanya dengan satu atau dua kali kekalahan besar di bursa
saham. Karena “Getting money is one thing, but keeping it is another. Choose
the long term game”.
Komentar
Posting Komentar