Langsung ke konten utama

Main vs Trading vs Trading Expert di Saham


Saya banyak menemui pelaku ataupun non pelaku saham, yang berasa risih ketika mendengar ada orang yang mengatakan “main saham”. Bagi saya sah-sah saja setiap orang menggunakan term yang paling sesuai untuk dirinya dalam mendefinisikan hal yang ia lakukan di bursa saham.

Beberapa orang menyatakan, saham itu adalah tempat professional sehingga tidak layak seseorang menyebutnya bermain saham. Namun bagi saya, kalau memang orang itu hanya mau “bermain” saham? Lalu kenapa? That’s the freedom bro. Bahkan menurut saya, kata yang sama seperti “bermain”, tidak harus memiliki arti yang sama bagi setiap orang yang mengucapkannya.

Setiap kita pasti memiliki definisi dan cara main kita tersendiri dalam apapun permainan yang kita miliki. Semakin kita memahami pola pikir orang lain, semakin kita bisa toleransi dan merespon dengan tepat perilaku atau perkataan orang lain tersebut.

Bagi saya sendiri, saya memulai perkenalan diri saya dengan saham dengan bermain. Karena saat itu, saya melihat banyak serunya di saham. Banyak “guru-guru” finansial yang menjanjikan kalau saya bisa mendapatkan keuntungan besar di saham dengan minimnya terms and conditions yang saya pahami saat itu. Saya suka dan mendapatkan “sparks” setiap kali membeli saham. Berbunga-bunga setiap kali saham itu terbang tinggi atau malahan deg-degan setengah hidup tidak bisa tidur saat saham itu melorot dalam. Saya mendefinisikan bermain saham sebagai kesenangan sesaat, feeling yang berbunga-bunga saat menang ataupun kalah. Tidak mengerti caranya untuk menang, yang penting main dulu, senang dulu, seringkali banyaknya kalah dan sedih. Setelah melewati masa perkenalan, saya menyadari sama seperti permainan apapun, di saham juga memiliki tujuan dan aturan main yang berlaku untuk bisa mencapai tujuan tersebut.

Dari tahun 2017 –  hingga saat ini, saya berusaha mengenali sungguh-sungguh, seperti apa “bursa saham” bagi saya. Apa tujuan saya berada di bursa saham saat ini. Apa saja persiapan / harga yang wajib saya bayar jika saya ingin mendapatkan hasil dari tujuan pribadi saya saat ini. Apa prinsip-prinsip dasar yang perlu di pahami ketika memilih menjadi pelaku di bursa saham. Setidaknya ada beberapa hal yang saya pelajari dalam melakukan trading:
1. Melakukannya setiap proses trading yang ada secara berkala (disiplin dan konsisten)

2. Memiliki mindset tentang pengelolaan uang yang tepat dalam melakukan trading

3. Memperlakukan trading seperti melaksanakan sebuah bisnis, punya trade plan yang baik

4. Membangun 1 atau 2 trading system yang baik dan mendukung untuk jangka panjang

5. Memahami tentang position sizing / manajemen resiko dan penerapannya diberbagai situasi market

6. Mengenali kesalahan / hal yang tidak efektif dalam proses, mencoba menghindari dan memperbaiki

Mencoba mengambil garis merah dari hal-hal diatas, memberikan saya kejelasan bahwa setiap elemen tersebut mengacu pada pengembangan personal psychology saya sendiri.

Perjalanan saya saat ini sampai nanti kedepannya, adalah perjalanan saya untuk terus mengasah profesionalitas saya untuk menjadi seorang trading expert di bursa saham. Fokus pada aspek-aspek di atas mensyaratkan saya untuk memilih memiliki komitmen yang kuat dalam perjalanan ini. Dalam perjalanannya, saya yakin pasti akan banyak hambatan-hambatan yang saya hadapi. Bayangkan apabila ada seseorang yang berkomitmen untuk berangkat ke kantor dan sampai tepat waktu pada pukul 8.30 pagi? Lalu ia menunggu sarapan yang dijanjikan akan dibuat oleh istrinya sebelum berangkat kerja, dan ternyata istrinya lupa membuat sarapan, ataupun hasilnya gosong! Kira-kira apakah yang akan dilakukan oleh orang tersebut adalah terus menerus ngomel dengan istrinya, sampai akhirnya ia datang terlambat ke kantor pada pukul 10 siang dan terus membuat alasan dengan menyalahkan istrinya? Saya yakin, sebagai orang yang berkomitmen siapapun orang tersebut, akan memilih untuk tidak memakan makanan rusak tersebut, mungkin marah sejenak (?) namun fokusnya tetap pada bagaimana caranya bisa sampai di kantor tepat waktu sebelum pukul 8.30. Saya diingatkan dari cerita ini, jika saya berkomitmen terhadap sesuatu, saya perlu terus kembali fokus pada tujuannya. Saya perlu sadar dan tidak perlu “drama” lama-lama dengan segala hambatan yang saya hadapi. Setiap hambatan yang ditemui, itu memang konsekuensi dari usaha ataupun harga yang perlu saya bayar untuk mencapai tujuan. Pengalaman saya dalam menjalani proses trading ini, ada banyak sekali distraksi yang saya hadapi sehari-hari. Saya melihatnya  untuk merespon dengan : do what ever it takes, kegagalan kecil ga akan membuat saya keluar dari arena track perjalanan saya. Setiap kali hambatan datang, saya mencoba sadari itu – handle hal tersebut, dan kembali fokus pada goal yang saya miliki. Saya rasa itu arti dari komitmen yang sangat diperlukan dalam perjalanan yang panjang dan “membosankan” ini 😊.

Terakhir, saya melihat perubahan diri dari kuadran “bisa trading” menjadi “ahli trading” memerlukan aspek usaha dan waktu yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Saya pun tidak bisa datang ke rumah sakit dan bilang “saya mau melakukan bedah jantung hari ini, karena…. Saya sudah membaca buku bedah jantung best seller kemarin”. Untuk menjadi seseorang yang layak untuk menjadi dokter bedah jantung, diperlukan sekolah bertahun-tahun, intern bertahun-tahun, dan latihan bertahun-tahun dibawah supervisi yang tepat. Begitu juga, dengan posisi pilot, pengacara, petinju – dan pada konteks artikel ini, seperti seorang trader. Sangat diperlukan dedikasi dan komitmen untuk menjalani kesehariannya sebagai seorang trader, untuk menjadi seorang expert di bidang ini. Karena seseorang yang masuk arena dan langsung ke tahapan advance, misalnya trading ugal-ugalan dengan berhutang ataupun jumlah dana yang sangat beresiko untuk kehidupan kedepannya bisa saja mengalami kegagalan fatal sama halnya seperti seseorang yang dengan sedikit persiapan mau melakukan operasi jantung / otak. Resiko terdekatnya adalah – pasien memiliki probabilitas meninggal sangat besar. Saya tau, saya masih dalam perjalanan dan saya menikmati hal ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr