Langsung ke konten utama

What is the definition of 'Work' for you?


13P : Pergi Pagi Pulang Petang Pantat Panas Pinggang Pegal Pala Pusing Pendapatan Pas Pasan.

Rasanya kalimat diatas adalah sesuatu yang overheard buat kita-kita di usia millennial ini. Mengeluh adalah jalan ninja sebagian dari anak muda untuk dilema kita terhadap pekerjaan yang kita pilih sendiri.

Hampir setiap dari kita di usia yang produktif biasanya akan menghabiskan waktu begitu banyak untuk bekerja. Namun tau ga sih kalau setiap orang bisa memiliki arti yang berbeda-beda untuk makna kerja bagi mereka. Bekerja bisa saja di anggap sebagai :

* Mendapatkan uang

atau bisa saja berbagai makna lainnya, seperti :

* Rasa aman

* Suatu tradisi

* Kesempatan berbagi (kontribusi)

* Meningkatkan kemampuan

* Memberikan dampak untuk orang lain

* Bersosialisasi

* dll

Yang menarik disini adalah adanya fungsi yang berbeda dari beberapa makna di atas, dimana ada fungsi pemenuhan finansial dan lainnya lebih kepada fungsi personal. Seringkali terdapat dilema karena kita perlu mengerjakan sesuatu untuk pemenuhan dompet dan kehilangan kesempatan untuk pemenuhan diri, karena finansial yang mendesak (mau ga mau kerja kalau gak maka saya ga bisa.......). Seorang ekonomis, Robert Theobald, pernah mendefinisikan kalau pekerjaan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang orang tidak sukai namun dapat ditukarkan dengan uang sebagai kompensasi ketidak nyamanan tersebut.

Maka dari itu banyak muncul konsep pengelolaan keuangan seperti FIRE Movement, frugal living, financial independence (kalau kurang paham google sendiri ya) yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kita untuk hidup tidak hanya mengerjakan pekerjaan yang dibayar, tapi juga bisa mengerjakan hal-hal yang mungkin tidak menguntungkan secara finansial tapi bisa juga memberikan fulfillment dari aspek hidup kita lainnya.

Apapun cara yang kita tempuh, saya harap kita semua bisa memiliki pekerjaan atau strategi dalam hidup yang memang bisa memenuhi fungsi finansial maupun berbagai fungsi personal lainnya. Biar kita ga terus-terusan ngeluh, atau menyesal nantinya karena menghabiskan waktu kita untuk ditukarkan dengan uang dan merasa kosong pada akhirnya.

                                    

Buat saya, financial independence itu penting, bukan untuk berhenti bekerja dan leha-leha, tapi berhenti merasa terbeban karena kepepet mencemaskan soal duit dan masa depan. Rasanya menarik kalau uang kita bisa bekerja sangat keras untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita (tonton : kata Bu Menteri Sri Mulyani), dan kita punya kebebasan untuk mengerjakan sesuatu yang bisa memenuhi mimpi-mimpi kita lainnya tanpa perlu lagi cemas untuk isi kantong, perut, dan kondisi finansial kedepannya. Karena masalah di hidup kita itu banyak, kalau bisa mengurangi satu dari sekian banyak masalah kita (misalnya masalah finansial), kenapa enggak kita coba?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr