Transaksi di bursa saham itu seru karena transparan buat saya. Harganya jelas dan pasti.
Coba bayangin kalau kita membeli properti, pasti ada namanya pembeli dan penjual.
Namun, ketika misalnya kita mau membeli sebuah rumah di suatu area, ketika ada rumah yang ditawarkan dengan harga misalnya Rp 1,000,000,000 kita di hadapkan dengan posisi mau beli atau tidak. Bisa saja di daerah tersebut ada yang menjual rumahnya dengan harga yang lebih murah ataupun lebih mahal. Hal itu tentu saja menyebabkan terjadinya ketidak pastian harga, dan perlu skill tawar menawar disitu.
Menariknya kalau di bursa saham, semua harga jual dan harga beli tersentralisasi pada bursa saham.
Jadi pada 1 waktu tertentu, seluruh pelaku saham mendapatkan harga yang sama.
Dari contoh di atas terlihat bahwa terdapat 4 kolom, yang berisikan :
- Lot Bid
- Lot Bid
- Bid Price
- Offer Price
- Lot Offer
Mari kita bahas dulu mengenai Bid dan Offer.
Bid
Bid adalah harga penawaran pembelian yang diajukan oleh calon pembeli saham. Ibaratnya kalau ada barang yang ditawarkan dengan harga Rp 1,000. Maka setiap penawaran yang dibuka oleh calon pembeli di bawah harga Rp 1,000 maka dapat disebut sebagai bid price. Hal ini bisa terjadi karena si calon pembeli berharap nantinya akan ada orang yang mau menjual dengan harga yang lebih murah.
Offer
Offer adalah harga penawaran jual yang diajukan oleh calon penjual saham. Ibaratnya kalau ada pembeli yang mau membeli saham dengan harga Rp 1,000. Maka setiap penawaran jual yang diberikan oleh calon penjual di atas harga tersebut dapat disebut sebagai offer price. Hal ini bisa terjadi karena si calon penjual berharap nantinya akan ada orang yang mau membeli dengan harga yang lebih mahal.
Nah, pertanyaannya kalau begitu bagaimana bisa terjadi transaksi? Hal itu yang disebut Last Price. Harga kesepakatan bersama. Terjadi jika, seorang penjual akhirnya mau merealisasikan transaksi dengan membuka harga sesuai dengan bid (harga penawaran beli) tertinggi. Atau ketika seorang pembeli mau merealisasikan transaksi dengan membuka harga sesuai dengan harga offer (harga penawaran jual) terendah. Terjadilah transaksi dan perubahan harga di bursa saham :).
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah kolom Lot. Artinya, ada berapa banyak lembar saham yang siap di tawarkan pada kolom bid ataupun offer yang kita lihat.
Hal ini bisa mengindikasikan, misalnya lot dalam bid begitu besar dibandingkan dengan lot dalam offer, maka kita bisa membayangkan bahwa harga cenderung lebih mudah untuk naik karena terdapat daya beli yang begitu kuat menjaga agar harga saham tersebut tidak turun terlalu dalam. Begitu juga sebaliknya. Namun tentunya masih banyak variasi yang terjadi di bursa saham, dan tidak semudah itu menebak pergerakan harga di bursa. Minimal dari sini kita jadi belajar, bahwa serunya bertransaksi di bursa saham adalah harganya jelas mengikuti psikologis pelaku pasar di bursa saham itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar