Langsung ke konten utama

Risk and Reward pada Saham Uptrend

Dalam setiap keputusan apapun dalam hidup, selalu ada yang namanya Reward dan Risk. Bisa dibilang ini adalah trade off dari semua hal yang kita lakukan. Misalnya dalam berbagai keputusan kita,

- Kalau kita mau married :

* Senang karena ada teman hidup yang menemani (reward)

* Diperhatikan lebih (reward)

* Bisa melanjutkan keturunan (reward)

* Pasangan bisa saja selingkuh (risk)

* Berantem dengan pasangan (risk)

- Kalau kita mau berangkat ke kantor naik mobil dibandingkan naik gocar :

* Lebih nyaman (reward)

* Lebih aman (reward)

* Mobilnya mogok (risk)

* Mobilnya keserempet (risk)

Dan masih begitu banyak contoh dari setiap keputusan yang kita ambil dalam hidup.

Meskipun ada risk dari setiap keputusan yang kita ambil, kenapa kita tetap mengambil keputusan tersebut dibandingkan keputusan lainnya?

Salah satu pertimbangannya adalah kita dapat mengukur reward yang akan kita raih dengan resiko yang kita dapat kita tanggung. Kalau kita tidak berani mengambil resiko apapun, maka tidak ada keputusan apapun yang dapat kita ambil.

Namun kalau kita bicara dalam bidang trading, masih saja ada orang yang berpikiran bahwa apakah ada saham yang PASTI tidak akan rugi (risk). Salah satu hal yang dapat kita pertimbangkan dalam mengambil posisi pada sebuah emiten adalah : seberapa besar potensi keuntungan yang saya dapat raih dibandingkan dengan potensi resiko yang dapat saya tanggung pada suatu saham tersebut.

Menariknya, jika kita berada di bursa saham =

- Potensi resiko terbesar kita adalah kehilangan 100% dari semua saham yang kita beli

- Namun dengan potensi keuntungan yang bisa sampai 50, 100, 200, 500, 1000% dari bursa saham tersebut.

Dengan memahami ini, sebenarnya kita diuntungkan jika kita mengerti untuk memaksimalkan potensi tersebut dan mengurangi potensi kerugiannya. Caranya bagaimana?

- Memaksimalkan keuntungan = pilihlah saham yang sedang uptrend, dan memiliki daya beli sangat tinggi. Pastikan kita tidak cepat puas / ketakutan hanya karena melihat saham tersebut sudah memiliki unrealized profit.

- Membatasi kerugian =

1. Masuklah dana untuk 1 emiten saham dengan nominal yang terlalu beresiko bagimu

2. Gunakan stop loss sebagai dasar ikhlas rugi jika market tidak berjalan sesuai dengan rencanamu

Lalu catatlah semua hasil trading kita, dan setelah itu kita bisa mengetahui berapa ratio risk to reward kita. Anggaplah keuntungan kita setiap trading adalah 50%, dan kerugian kita 10% dari nominal sebuah emiten saham.

Maka risk and reward ratio kita adalah = 1:5

Bayangkan teman-teman, memiliki kesempatan flip coin dengan kemungkinan yang sama mendapatkan gambar atas ataupun bawah. Jika kita melakukan 100x percobaan, maka :
- Kegagalan = 50 x 1 poin = 50 poin

- Keuntungan = 50 x 5 poin = 250 poin

Pada akhirnya, secara statistik, strategi flip coin kita akan memiliki competitive edge dalam jangka waktu panjang. Sehingga kita akan tetap bisa untung dalam jangka panjang.

Selain Risk and Reward, teman-teman juga bisa perhatikan kemungkinan terjadinya keuntungan dan kegagalan, yang sering disebut dengan Winning Ratio.

Dengan mengkombinasikan Risk Reward dan Winning Ratio, teman-teman bisa meracik sendiri strategi yang paling efektif dan sesuai untuk teman-teman bisa bertransaksi di bursa saham. Goodluck!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr