Saya pernah berpikir bagaimana bisa bertahan di bursa saham dalam waktu yang sangat panjang.
Saya menyadari bahwa saham lebih berbahaya daripada bahkan menyetir mobil.
Bayangkan orang yang menyetir mobil, mayoritas akan berpikir bagaimana agar saya tidak menabrak satu sama lainnya. Tapi kalau di bursa saham, setiap pelaku saham memiliki kecenderungan untuk tidak berpikir bahwa bagaimana keputusan jual beli saya tidak merugikan pihak lain yang ada di bursa saham tersebut.
Berdasarkan data, mayoritas pelaku trading saham akan mengalami kerugian. Ada pihak yang melihat ini sebagai judi dan akhirnya stop belajar, ataupun melihat ini sebagai pembelajaran dan terus mengasah dirinya.
Salah satu pembelajaran penting saya dalam berada di bursa saham adalah HANYA BELI ketika market BULL sedang dimulai, dan jual, kurangi posisi dan simpan cash kita saat trend market sudah patah dan mulai menjadi bearish. Mengikuti trend, bisa membantu kita untuk mengurangi kemungkinan fatal kecelakaan portofolio kita di bursa saham.
Dalam 5 tahun terakhir berada di bursa saham, saya semakin sadar bahwa sekecil itu orang-orang tau tentang dunia saham dan apalagi yang saya ketahui tentang hal tersebut.
Hal penting yang saya rasa bisa dibagikan kepada para pembaca, bahwa investasi, trading bahkan spekulasi di bursa saham gak gampang, gak ada yang pasti, ga ada aturan bakunya, kadang-kadang ga masuk akal. Hal yang kita lihat / percaya ga selalu yang sebenarnya terjadi. Pilihannya adalah mau menyerah dengan ketidaktahuan diluar kita, atau tetap memberikan usaha untuk terus berproses dalam perjalanannya dan tetap berada dalam permainan dalam jangka panjang. Terus pakai sabuk putih kita, untuk belajar dan belajar lagi.
Komentar
Posting Komentar