Langsung ke konten utama

Membuat Keputusan Yang "Salah"

Di setiap harinya akan banyak keputusan yang kita ambil, sebagian memberikan hasil yang kita harapkan sebagian tidak berjalan seperti harapan kita.

Saya merasa sering membuat keputusan yang salah, dan menyebabkan saya menjadi galau / ragu / mengganti-ganti cara pendekatan terhadap permasalahan yang ada. Namun saya belajar dari Opa Warren Buffet yang pada tahun 2019-2020 menyatakan kalau ybs tidak berinvestasi di Bitcoin.

Opa WB memiliki kepercayaan bahwa ia hanya mau investasi di instrumen yang memiliki nilai instrinsik dan bisa memproduksi / menghasilkan nilai tambah secara nyata. Namun ketika tahun 2021, Bitcoin mencapai all time highnya, dan orang yang pernah membeli hal tersebut akan merasakan keuntungannya. Jika kita menempatkan diri di posisi Opa WB, apakah ia langsung merasa gagal dan mengganti cara pengambilan keputusannya karena hasil yang ia capai berbeda dari yang ia pikirkan?

Saya rasa dia memilih untuk memberikan penekanan pada proses pengambilan keputusan itu sendiri dibandingkan dengan hasil yang dimunculkan, terutama dalam jangka waktu pendek. Opa WB memiliki framework berfikir bahwa hanya akan mengambil keputusan dalam instrument yang memiliki nilai instrinsik dan menghasilkan sebuah value, dia tidak mengganti cara pengambilan keputusannya dengan framework lain, misalnya hal yang lagi ngetrend, ada artis yang beli, dll.

Kalaupun kita mau mengubah framework / value dalam pengambilan keputusan kita, ada baiknya tidak hanya diterapkan cuma di 1 kejadian tersebut, tapi diuji coba ke kejadian-kejadian lainnya dalam pengalaman kita apabila kita menggunakan keputusan tersebut, hasilnya seperti yang kita harapkan apa tidak?

Dalam trading saham, seringkali kita bertemu kejadian seperti kata temanmu, kenapa kamu tidak beli saham X, Y, Z?

Ketika saham itu naik, saya sering mendengarkan pesan, "kamu sih ga ikutin kata-kata saya...". Bisa saja saat itu saya rugi kehilangan sebuah keuntungan yang besar. Namun, saya coba berpikir, kalau saya mengubah framework pengambilan keputusan saya dari "apa kata orang lain", kira-kira bagaimana yang kualitas keputusan-keputusan saya 5-10 tahun belakangan ini? Apakah dengan mendengarkan bisikan ghoib dari para "ahli" diluar sana akan lebih baik atau malah lebih buruk? Hal itu bisa membuat kita lebih sadar dalam menentukan values / framework yang ingin kita pakai dalam pengambilan keputusan di hidup kita.

Selama kita masih yakin dengan value yang kita pegang, dan kita mengetahui mungkin akan banyak pengalaman yang tidak sesuai dengan harapan kita tapi pada waktu yang tepat akan ada hal yang benar bisa memberikan hasil yang kita inginkan dan juga memaafkan segala kesalahan yang pernah kita lakukan, saya rasa hal tersebut layak diperjuangkan. Hal ini juga terjadi dalam saya melakukan proses trading, saya paham akan banyak sekali kesalahan dalam pengambilan setiap keputusan, namun dalam jangka panjangnya universe will takes side of me.

“Without principles, you would be forced to react to circumstances that come at you without considering what you value most and how to make choices to get what you want. This would prevent you from making the most of your life.”

Ray Dalio, Principles




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr