Langsung ke konten utama

Bagaimana Cara Membeli Saham Dengan Baik?

Prinsip dasar agar terus memiliki performance yang baik di bursa saham, bagi saya adalah dengan cara mengusahakan untuk lipat gandakan jumlah keuntunganmu dan kurangi setengah jumlah kerugianmu. Dari waktu ke waktu. Tidak pernah stop belajar dan meningkatkan skill kita.

Hal mendasar yang bisa dilakukan adalah memahami bagaimana dasar pemikiran kita saat membeli sebuah saham tertentu. Beberapa hal pembelajaran saya tentang keputusan membeli saham adalah ketika kita minim pengetahuan jangan beli saham all in. Kita bisa coba diversifikasi dengan membeli satu saham mungkin dengan nominal maksimal 10% dari total modal yang kita punya. Semakin tinggi jam terbang dan pengetahuan kita, kita bisa meningkatkan jumlah pembelian kita pada satu saham, misalnya hingga 20% dari total modal kita. Hal itu tentunya langsung berdampak ke potensi keuntungan yang kita dapatkan, tapi juga langsung kepada resiko yang kita tanggung dari 1 saham tersebut.

Hal lainnya adalah keinginan menebak atau menargetkan 1 saham untuk mencapai keuntungan di persentase tertentu, bisa jadi boomerang bagi kita sendiri. Karena kalau seseorang memaksakan kehendak - misalnya hanya mau menjual jika harga untung xx%, ketika market berbalik arah, kita tetap berpegang pada keyakinan palsu yang mengakibatkan kita bisa rugi besar. Menurut saya, ikut pada trend kesepakatan yang ada di market, bisa membantu kita. Bahasa lainnya adalah, sepertinya lebih menguntungkan untuk saya percaya pada saham-saham yang sudah mulai naik, meskipun terasa sedikit "rugi" kenapa tidak masuk lebih awal tapi harganya masih bisa naik lagi daripada berusaha percaya pada saham yang sudah turun dalam, punya kemungkinan turun lagi dan berharap di titik pembelian saham saya harganya agak berbalik naik.

Saya juga punya batas kerugian setiap pada setiap transaksi saham, dan itu sangat membantu untuk mengamankan modal dan terutama mental saya. Umumnya saya membatasi tidak lebih dari 10% kerugian per saham, karena batas toleransi mental saya tidak lebih dari itu. Saya melihat stop loss (batas kerugian) sebagai asuransi saya dari kehancuran di pasar modal. Sebagai pemula, kita bisa batasi kerugian kita secara hitungan matematik dengan cara pasang stop loss. Sebagai trader pro, kita bisa saja melonggarkan hal tersebut karena kita memiliki alasan yang kuat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman jam terbang yang dimiliki. Tapi sebagai orang yang kalah di bursa saham, biasanya mereka membiarkan kerugian itu terus menggerogoti modal mereka, dan sering kali akhirnya menyebut diri sendiri sebagai investor sejati bahkan trauma tidak mau melihat market kembali. Sayang kan waktu dan modal terbatas yang kita miliki itu.

Saya pribadi memilih untuk tidak trading jual beli setiap harinya, karena itu bisa meningkatkan ratio komisi potongan yang ada di bursa saham (pasti potongan komisi dalam setahun akan lebih besar). Saya memilih untuk bermain di jangka waktu yang lebih panjang 1 - 12 bulan, karena dengan itu komisi / pajak yang ada di bursa saham tidak menjadi biaya yang sangat signifikan terhadap keputusan pengambilan keuntungan yang saya pilih.

Semoga sharing ini bermanfaat untuk teman-teman semua yang sedang belajar skill dalam membeli saham dengan baik. Sesuaikan dengan preferensimu ya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr