Kenapa saya mau trading saham pribadi dibanding mempercayakan dana saya kepada fund manager (reksadana) yang ada? Karena saya percaya, kita bisa mencapai hasil yang lebih baik dari fund manager itu sendiri. Tentunya dengan usaha, pembelajaran dengan waktu yang dalam jangka panjang.
Bagi saya ada beberapa kerugian yang dimiliki oleh fund manager yang bisa mengakibatkan kurang efektifnya hasil dari trading itu sendiri. Fund manager memegang dana yang sangat besar, puluhan, ratusan milyar bahkan triliunan rupiah. Dengan dana sebesar itu, mereka perlu menjaga liquiditas dalam pembelian sebuah saham. Mayoritas saham yang dibeli adalah saham yang memiliki kapitalisasi sangat besar. Padahal sejauh yang saya tahu, banyak sekali saham dengan hasil super performance, memiliki likuiditas yang jauh lebih kecil.
Fund manager jadi susah masuk ke saham dengan market cap kecil, namun kalaupun bisa membeli saham tersebut, kesulitannya tiba saat perlu menjual saham tersebut di market yang downtrend. Saya rasa fund manager juga punya tanggung jawab untuk menjaga kestabilan yang ada di bursa saham. Kebayang kah kalau market drop, dan fund manager menarik semua uang kelolaannya di bursa saham, maka bisa terjadi crash di bursa saham dan hal itu akan sangat merugikan kestabilan perusahaan atau lebih besarnya ekonomi sebuah negara itu sendiri. Jadi saya pikir, kemungkinan reksandana juga memiliki kepentingan untuk menarik dana secara bertahap, karena reksadana perlu membantu kestabilan ekonomi perusahaan dan negara itu sendiri juga.
Selain itu untuk menghasilkan sesuatu hasil return yang luar biasa, kita perlu melakukan konsentrasi terhadap saham-saham yang memiliki performa besar. Tapi untuk pengelolaan resiko, sebuah reksadana cenderung akan menyebar pembelian saham tidak lebih dari 5-10% pada setiap sahamnya. Ini yang membuat reksadana memiliki resiko yang terukur dan dengan itu juga reksadana akan sulit memiliki hasil performance yang luar biasa karena diversifikasi itu sendiri.
Fokus reksadana menurut saya adalah menghasilkan sedikit lebih baik dari hasil return IHSG itu sendiri. Maka kalau mau jadi seorang trader, kita perlu memiliki target benchmark yang lebih baik lagi dari itu. Saat ini target saya pribadi adalah, bisa memiliki result hasil 2x dari keuntungan di IHSG ataupun result hasil kerugian 0.5x dari kerugian yang ada di IHSG dalam periode setiap tahunnya. Harapannya target tersebut bisa mengungguli hasil dari reksadana yang ada di Indonesia sebagai acuan benchmark saya. :)
Komentar
Posting Komentar