Langsung ke konten utama

Percaya Pada Orangnya, Bukan Cuma Tentang Bisnisnya

Di awal karir saya, saya seringkali diajakin untuk investasi ke berbagai ajakan bisnis ataupun usaha yang ada. Secara jujur, jarang sekali saya melakukan investasi, alasannya adalah saya takut rugi. Namun ada pandangan teman baik saya yang cukup membukakan mata saya.

Ia bilang bahwa "Lun, elu mah mau investasi kalau sudah pasti untung aja buat lu". Bicara selalu tentang untung dan rugi. Ia juga memberikan sudut pandang bagaimana kita bisa melihat potensi dan usaha dari seseorang meskipun ia blm mencapai hasil yang diinginkan bersama.

Ia juga menyatakan tentang ketika seseorang memiliki peluang yang amat bagus, dan semua itu memiliki kepastian. Apakah dia akan serta merta menawarkan kesempatan itu ke kamu? Jawabannya akan sulit, jika kamu bukan orang penting dalam perjalanan hidupnya. Namun, ketika seseorang sedang mengalami kesulitan, atau in a smaller degree belum mencapai hasil outcome yang ia harapkan. Di saat itu lah seseorang membutuhkan bantuanmu, dan ia akan ingat bahwa kamu menemani perjalanannya meskipun tidak mudah.

Pertanyaannya apakah ada resiko yang kamu dapatkan dari kejadian tersebut? Tentunya akan tetap ada resiko dengan semakin besarnya potensi keuntungan yang kamu miliki. Namun yang saya sadari, begitu juga hal proposal bisnis yang hanyalah tulisan di atas kertas. Bisa terwujud, bisa tidak. Siapa yang mewujudkan hal tersebut? Ya, itu adalah peranan orang yang ada di belakang aktivitas tersebut. Bisa saja sebuah usaha itu gagal, namun kalau kita percaya orang yang menjalaninya memiliki skill, kepribadian, dan keyakinan yang baik kita bisa mensupport orang tersebut dan akhirnya bisa menikmati keberhasilan di masa depan bersama-sama.

Jadi saya mulai belajar, sebaik apapun proposal bisnis yang ada di atas kertas, saya tetap akan memberikan penilaian jauh lebih tinggi kepada siapa man behind the gunnya. Kalaupun gagal, selama saya yakin dengan integrity orang tersebut, saya akan membersamai dan yakin bisa melalui masa sulit itu bersama-sama. Orang yang kita percaya yang bisa membuat sesuatu usahanya gagal, dan orang yang sama juga yang bisa bertanggung jawab untuk terus berjuang mencapai keberhasilan bersama-sama.

Pesan lain yang bisa saya ambil adalah, sebesar apapun keuntungan jangka pendek yang saya dapatkan, tetap jagalah selalu kepercayaan yang orang sudah berikan terhadap diri kita. Bukan masalah dari hasilnya, tapi dari niatan kita untuk selalu menjaga kepercayaan tersebut.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr