Langsung ke konten utama

Psikologi Harga Murah Pada Emiten Saham

Saat bertransaksi di bursa saham, ada 2 tipe pola pikir yang berbeda namun memiliki keunikannya masing-masing dalam pengambilan keputusan jual beli saham.
Prinsip 1 : Beli saham yang harganya sedang turun
Keuntungan terbesar yang ada di bursa saham adalah ketika kita bisa mengetahui kapan barang / saham itu ada di harga yang paling murah dan nantinya saham itu akan bergerak naik menciptakan keuntungan untuk kita. 

Saya pribadi awalnya menggunakan pola pikir prinsip 1, namun saya mendapatkan pola pikir lain yang lebih sesuai untuk saya saat ini. Yang saya percayai di bursa saham adalah harga sebuah saham merefleksikan apa pengetahuan dan kondisi yang ada di bursa saham tentang kualitas dari saham itu sendiri. Artinya, ketika ada saham yang turun cukup banyak, umumnya ada pengetahuan dan kondisi yang kurang baik tentang saham itu sendiri. Kira-kira ketika saham tersebut diterpa sentimen yang kurang baik, misalnya dari profit perusahaan, keputusan manajemen perusahaan, dll. Lalu dengan kondisi saham yang merah itu, apakah mudah untuk turn over keadaan menjadi baik dalam waktu dekat, atau lebih mudah untuk saham tersebut semakin di jauhi dan harganya semakin merosot turun? Saya pribadi merasakan kalau ada resiko yang lebih besar jika kita memegang saham yang sedang merosot turun terutama jika memang kondisi perusahaan tersebut tidak sedang baik-baik saja.

Sehingga akhirnya saya lebih menyukai kondisi yang kedua yaitu,

Prinsip 2 : Beli saham yang harganya sudah mulai naik
Hal ini bertentangan dengan psikologis manusia pada umumnya karena kita cenderung maunya sudah langsung untung dan melihat kalau harga sudah naik artinya kita sudah rugi. Padahal kita ga rugi apa-apa loh. 

Dengan melihat awal kenaikan harga pada saham tertentu, bagi saya itu mengindikasikan kalau memang ada sesuatu perubahan baik yang direspon oleh pasar terhadap suatu emiten tertentu. Apakah mungkin itu adalah sinyal yang salah? Sangat mungkin! Tapi setidaknya itu adalah ciri-ciri dari setiap saham yang akan terbang tinggi, bahwa akan "mulai" terbang sedikit dulu. Dengan mengambil posisi pada trend yang ada di saham tersebut, membantu saya untuk mendapatkan kesempatan ikut dalam saham-saham yang naik tinggi.

Jadi pastikan dulu, apa alasan kita dalam memutuskan beli sebuah perusahaan. Apakah benar-benar kita mengetahui dasar dari pengambilan keputusan kita? Saya yakin tidak ada 1 cara saja yang pasti menguntungkan di market saham. Banyak cara menuju roma, tapi bagaimana kamu mengenali jalan ini adalah jalan yang sesuai dan membantu kita untuk berhasil jangka panjang itulah yang penting.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katanya Gampang, Kok Rugi?

Akhir tahun 2020 lalu, saham sedang naik-naik pamornya. Semua orang bertanya - berapa cuan lu hari ini? Di saham selalu ada 2 paham besar untuk bertransaksi dan meraih keuntungan di finansial market, dengan menjadi seorang fundamentalist (investor) atau seorang teknikal analist (trader). Mana sih yang lebih bagus? Kita ga pernah banding-bandingin Warren Buffet dengan George Soros, kita juga ga perlu banding-bandingin satu agama dengan agama lainnya kan. Tapi, sejauh ini sering banget saya mendengar teman-teman saya yang mengatakan saham tuh judi, kamu bakal rugi terus kl trading. Tapi saya jarang dengar investor yang gagal di bursa (mungkin karena mereka memang dipanggil investor ya? Jadi tahan saham dalam jangka waktu lama, meski merah ataupun hijau ya memang permainan mereka). Tapi setelah saya eksplor lebih jauh lagi, sebenarnya banyak loh traders hebat dalam sejarah trading. Salah satu yang lagi tenar akhir-akhir ini adalah Jim Simons, yang berhasil memecahkan rekor CAGR (rata-rata...

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki ...

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan...