Langsung ke konten utama

Ratio Terbaik Dalam Menentukan Pergerakan Harga Saham

Suka bingung apa sih yang menggerakan harga sebuah saham? Saya melihat kalau ada saham-saham yang sudah dinilai mahal di bursa saham, tapi masih bisa saja naik lebih tinggi lagi. Tapi saya juga melihat kalau ada saham yang memiliki nilai intrinsik rendah, tapi harganya ga kemana-mana dalam waktu yang lama. Bagi saya, banyak cara melihat nilai sebuah saham. Semua sah-sah saja, karena semua orang punya preferensi yang berbeda kan?

Kalau teman-teman tau, ada P/E Ratio sebagai ratio yang menunjukkan nilai intrinsik dari sebuah saham, dan sudah terjadi berkali-kali kalau gak selalu saham dengan P/E Ratio rendah akan memberikan hasil yang mengungguli saham dengan P/E Ratio yang sudah tinggi. Misalnya saja saya mengetahui seseorang yang beli sebuah lukisan dengan harga sangat mahal, tapi ada juga orang yang suka makan di warteg - hemat setiap waktu. Bagi saya, itu semua adalah persepsi pembeli terhadap suatu hal yang ingin ia beli. Jadi kembali lagi penggerak yang ada di bursa saham menurut saya adalah, supply dan demand dari pelaku pasar itu sendiri. Apapun rationya hanya salah satu dari berbagai data point terhadap persepsi yang dimiliki market terhadap sebuah saham tertentu.

Jadi kalau suatu waktu, tiba-tiba ada saham yang memiliki penurunan P/E Ratio secara drastis dibandingkan ratio industrinya, apakah kita akan berpikir "wah, saham ini jadi murah nih?" Atau kita bisa berpikir, "ada hal apa yang diketahui oleh si seller yang tidak saya ketahui saat ini ya?"

Ini adalah hal yang membuat saya memilih untuk bertransaksi menggunakan trend following style dibandingkan value investing yang tidak menggunakan cut loss. Karena bagi saya, tidak ada satupun informasi tunggal yang bisa memutuskan apakah saham itu PASTI akan naik atau tidak, semuanya berdasarkan dengan persepsi para pelaku pasar itu sendiri, yang diwujudkan dengan tombol Buy / Sell.

Bagi saya yang penting bukan tentang apa ratio terbaiknya, tapi bagaimana memiliki fundamental dalam trading saham dan tentunya memiliki manajemen resiko yang teruji.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr