Gak selamanya yang murah itu murah, dan yang mahal itu mahal.
Dulu saat saya berjualan asuransi merek tertentu, barang
dagangan saya sering kali ditanyakan kenapa lebih mahal daripada barang
lainnya? Saya sempat minder dan takut untuk berjualan karena merasa saya
merugikan pihak lain. Namun ternyata ada hal lain dari sekedar harga, yaitu
nilai-nilai lain yang dimiliki dari suatu hal tersebut dibandingkan dengan
harga. Kita menyebutnya sebagai Price to Performance.
Makanan yang mendekati expired akan dijual cenderung lebih
murah daripada makanan fresh yang baru saja dibuat. Dari sini saya belajar, ga
selamanya harga yang lebih murah artinya memiliki peluang keuntungan yang lebih
besar. Sama halnya seperti di Asuransi ataupun di berbagai Industri lainnya.
Sebuah produk yang mendominasi market biasanya akan dijual dengan harga yang
lebih premium daripada yang kalah saing. Karena produk pemenang tersebut bisa
memberikan nilai tambah, kualitas dan layanan yang lebih baik dibandingkan para
pesaingnya.
Hal serupa bisa saja terjadi di bursa saham. Kalau kita
membeli saham yang merupakan market leader di industrinya, maka akan jarang kita
menemukan saham market leader yang memiliki nilai valuasi tergolong murah. Misalnya
seperti saham BBCA tempat dimana saya bekerja saat ini. Secara valuasi angkanya
tidaklah yang termurah di market, tapi pesan lain yang disampaikan adalah :
artinya ada sentiment kepercayaan yang tinggi terhadap saham tersebut oleh para
pelaku pasar.
Jadi kalau kamu mau membeli sebuah saham, jangan hanya
melihat mahal murah dari harga sahamnya saja ya. Coba bandingkan dulu price to
performancenya dengan berbagai variable yang ditawarkan oleh perusahaan itu
sendiri.
Komentar
Posting Komentar