Langsung ke konten utama

Newbie, Mulai Aja Dulu

Saya memiliki senior di kantor yang saat ini telah bekerja lebih dari 20 tahun sebagai seorang rekruter HR. Gak sedikit leader top management di kantor, merupakan kandidat yang telah beliau rekrut sebelumnya. Beberapa bulan lalu, adalah bulan yang tidak mudah bagi saya. Ada kandidat interviewee yang mengungkapkan kekecewaannya karena mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan saat berinteraksi dengan saya selaku interviewer. Alhasil, jadilah itu sebagai masa refleksi dan perbaikan diri bagi saya pribadi.

Saya melakukan coaching dan mendapati masukan tentang bagaimana pembawaan gesture tubuh saya bisa saja tidak menyenangkan bagi kandidat interviewe. Saat itu, saya merasa kagum kok bisa hal-hal kecil seperti itu menjadi perhatian seorang expert rekruter di kantor saya.

Di cerita lain, saya teringat dulu pernah pergi ke mall dengan teman saya, dan saat itu ia kebelet pipis – instead of menanyakan dimana toiletnya dia menanyakan dimana ATM berada. Saya bingung dan tanyakan ke teman saya tersebut, lalu ia menceritakan tentang secara arsitektur toilet memiliki lokasi di dekat area ATM. (Belum tentu benar ya..). Tapi dari sini saya belajar tentang bagaimana seseorang yang memang menekuni bidang tertentu bisa menangkap lebih banyak detail / informasi spesifik yang tidak diketahui oleh orang pada umumnya.

Saya rasa itulah yang membedakan seorang ekspertise dengan orang yang bisa melakukan.

Lalu pertanyaan selanjutnya, bagaimana orang itu bisa mencapai titik itu? Saya ngobrol dengan teman saya yang merupakan seorang pengusaha barang spesifik seperti catokan. Ternyata bagi seorang perempuan, ada berbagai macam jenis catokan, meluruskan, kriwil sedikit, gelombang besar dll. Jenis bahan catokan pun beragam, ada yang bikin gosong, dan ada yang bikin mulus rambut. Mind blowing. Ia menyatakan pengetahuannya ini datang tidak hanya dari memang ia ahli, tapi dari kesukaannya dan proses ngoprek barang catokan serta hasil catok itu sendiri. Hal terpenting lainnya adalah perlu waktu dan proses yang dilakukan dari yang tadinya tidak mengerti apa-apa hingga bisa memiliki pemahaman detail seperti saat ini.

Pengalaman ini juga yang mengajak saya untuk mulai menjalani prosesnya dalam life time period untuk mulai berproses untuk semakin memahami detail-detail yang ada dalam bursa saham dan mengembangkan capital yang dimiliki. Mulai dari ketidak tahuan, mulai aksi saja dulu, we’ll read again this post in the next few years.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr