Langsung ke konten utama

Plan Your Trade, Trade Your Plan

Saya menyukai pekerjaan saya. Karena pekerjaan saya ini memberikan kenyamanan, pertumbuhan, kestabilan dan perekonomian yang baik untuk saya dan keluarga. Saya telah mempertimbangkan dengan masak dan tau betul tentang ini. Namun ada masanya di awal mula munculnya industry start up, ketika saya melihat oh ternyata bekerja di start up fun juga ya, banyak hal menarik yang ditawarkan. Lalu ketika itu saya mendapatkan tekanan tugas yang tidak menyenangkan dari kantor rasanya ingin marah dan ambil keputusan “ah sudah lah gw pindah kerja aja!”. Untungnya tidak di eksekusi hehe.

Siapa dari kita yang seringkali pernah mengambil keputusan berdasarkan hal singkat seperti itu?

Daniel Kanehman, seorang professor pemenang nobel tentang behavior psychology, pernah menulis buku berjudulkan “Thinking, Fast & Slow”, di buku itu ia menyatakan bahwa manusia memiliki 2 jenis pemikiran, yaitu yang berdasarkan emosi intuisi (cepat) ataupun yang berdasarkan analisa logis (lambat – mental draining). Dengan banyaknya keputusan yang kita ambil setiap harinya, otak kita cenderung memilih untuk mengambil keputusan secara intuisi dan cepat. Berapa sering kita misalnya ke restaurant hanya ingin makan nasi goreng (Analisa kita untuk bisa makan dan cukup kenyang), namun karena ditawarkan paket hemat – maka kita membeli jenis menu baru yang kita tidak perlukan (emosi – berpikir cepat). Pilihan tersebut bisa memuaskan diri kita dalam jangka pendek tapi belum tentu dalam jangka panjang.

Kesalahan berpikir seperti ini juga akan sangat berbahaya bagi para pelaku di pasar saham. Bayangkan ketika kita sudah membeli sebuah saham berdasarkan Analisa fundamental karena yakin dengan Analisa mendalam, dan saat itu berhembus informasi-informasi yang belum teruji kebenarannya dan membuat kita takut (emosi) dan mengambil keputusan yang berbeda akhirnya. Hal itu bisa membuat kita mengambil keputusan berdasarkan emosi dan belum tentu telah dipikirkan matang-matang.

Daniel Kanehman menyatakan – kedua cara berpikir tersebut adalah BAIK. Kita memang perlu mengambil keputusan secara intuisi dan cepat, apabila keputusan tersebut memiliki resiko yang tidak terlalu besar dan berada pada domain ekspertise kita. Tapi untuk hal-hal yang memiliki resiko tinggi, lebih baik menggunakan Analisa untuk mendapatkan keputusan yang lebih presisi. Dalam hal ini, jika kita mau sungguh-sungguh berada di bursa saham, lakukanlah riset dengan baik di awal, tentukan rencana dalam keputusan saham Anda, dan sebisa mungkin hindari bias emosi saat mengambil keputusan tersebut. Coba perhatikan, saat mengambil keputusan apakah saya didasari dengan rasa marah, takut, greedy atau hal lainnya? Plan The Trade, Trade The Plan – Ignore The Emotion.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katanya Gampang, Kok Rugi?

Akhir tahun 2020 lalu, saham sedang naik-naik pamornya. Semua orang bertanya - berapa cuan lu hari ini? Di saham selalu ada 2 paham besar untuk bertransaksi dan meraih keuntungan di finansial market, dengan menjadi seorang fundamentalist (investor) atau seorang teknikal analist (trader). Mana sih yang lebih bagus? Kita ga pernah banding-bandingin Warren Buffet dengan George Soros, kita juga ga perlu banding-bandingin satu agama dengan agama lainnya kan. Tapi, sejauh ini sering banget saya mendengar teman-teman saya yang mengatakan saham tuh judi, kamu bakal rugi terus kl trading. Tapi saya jarang dengar investor yang gagal di bursa (mungkin karena mereka memang dipanggil investor ya? Jadi tahan saham dalam jangka waktu lama, meski merah ataupun hijau ya memang permainan mereka). Tapi setelah saya eksplor lebih jauh lagi, sebenarnya banyak loh traders hebat dalam sejarah trading. Salah satu yang lagi tenar akhir-akhir ini adalah Jim Simons, yang berhasil memecahkan rekor CAGR (rata-rata...

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki ...

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan...