Langsung ke konten utama

Shifting Dalam Pola Pikir

Beberapa tahun lalu saya pernah menekuni bisnis online shop menjual barang secara dropshipping. Saya mencapai keuntungan berkali-kali lipat lebih besar dari gaji saya saat itu setiap bulannya selama periode tertentu. Wah, rasanya menyenangkan sekali. Saya mendapatkan momentum untuk memasarkan produk dari T*kopedia dan menjualnya melalui FB *ds. Saat itu, saya bisa jual barang secara anonimus kepada ratusan hingga ribuan orang yang ada di seluruh Indonesia dengan mudahnya. Setiap harinya saya menjual dan saat itu banyak banget orang yang complain tentang barang yang ia terima tidak begitu bagus. Itu adalah awal dari kegagalan saya, karena saya tidak mengambil serius hal tersebut.

Saya malah memilih memikirkan cara mempromosikan barang dagangan saya jauh lebih besar lagi sebelum menaruh perhatian untuk meningkatkan kualitas barang yang saya pasarkan. Singkat cerita, dalam melakukan penjualan menurut saya, sudah pernah ada orang yang melakukan hal relative serupa sebelumnya. Sama juga dengan kita melakukan trading di bursa saham.

Namun pembelajaran besar yang saya temui adalah tentang fokus kepada hasil / strategi pemasaran lebih besar daripada saya benar-benar fokus tentang kualitas produk yang saya tawarkan adalah kurang efektif. Hal itu, mungkin baik bagi saya jangka pendek, namun bagaimana respon dari customer sangat mempengaruhi keberlangsungan dari usaha saya kedepannya dalam jangka panjang. Untuk itu, saat ini saya lebih fokus bagaimana saya bisa membangun portofolio yang memiliki performa yang baik, transparan dan apa adanya. Saya percaya kalau saya bisa menunjukkan kepada teman-teman bahwa memang portofolio saya baik dari waktu ke waktu, maka itu akan meningkatkan kepercayaan dan kesempatan saya untuk bekerjasama dengan teman-teman lebih besar lagi kedepannya.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katanya Gampang, Kok Rugi?

Akhir tahun 2020 lalu, saham sedang naik-naik pamornya. Semua orang bertanya - berapa cuan lu hari ini? Di saham selalu ada 2 paham besar untuk bertransaksi dan meraih keuntungan di finansial market, dengan menjadi seorang fundamentalist (investor) atau seorang teknikal analist (trader). Mana sih yang lebih bagus? Kita ga pernah banding-bandingin Warren Buffet dengan George Soros, kita juga ga perlu banding-bandingin satu agama dengan agama lainnya kan. Tapi, sejauh ini sering banget saya mendengar teman-teman saya yang mengatakan saham tuh judi, kamu bakal rugi terus kl trading. Tapi saya jarang dengar investor yang gagal di bursa (mungkin karena mereka memang dipanggil investor ya? Jadi tahan saham dalam jangka waktu lama, meski merah ataupun hijau ya memang permainan mereka). Tapi setelah saya eksplor lebih jauh lagi, sebenarnya banyak loh traders hebat dalam sejarah trading. Salah satu yang lagi tenar akhir-akhir ini adalah Jim Simons, yang berhasil memecahkan rekor CAGR (rata-rata...

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki ...

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan...