Saya ingat pengalaman ngobrol dengan orang dekat saya, ketika awal-awal mulai trading saham. Ia selalu mewanti-wanti saya untuk tidak menyentuh bursa saham, karena katanya bursa saham adalah tempat yang kejam! Banyak orang yang rugi besar dalam bertransaksi saham, ada yang sampai stress ataupun gila. Ia juga menjelaskan bahwa pengalamannya gagal di saham, ketika saat itu ada fenomena saham BUMI :”D. Dengan pengalaman yang menyakitkan itu, ia tidak mau ada orang dekatnya yang merasakan hal yang serupa dengan yang ia rasakan. Saat itu saya merasa bingung, mau tapi takut, takut tapi mau.
Siapa dari kita yang sering mendengar nasehat orang lain,
apa lagi orang tersebut adalah orang yang memiliki kedekatan dengan kita? Hal
itu membuat kita seringkali goyah dan ragu dalam mengambil keputusan. Kalau
saja ada cara / sistematika berpikir yang bisa membantu kita mengambil
keputusan – tentunya akan sangat membantu dalam kehidupan kita. Terutama dalam
keputusan-keputusan besar dalam hidup, seperti karir, menikah, tinggal dimana, ataupun
trading saham.
Beruntung saya membaca sharing dari Edward De Bono melalui
konsepnya The Six Thinking Hats yang bisa diterapkan kepada pengambilan-pengambilan
keputusan, misalnya bagi saya adalah dalam hal trading saham. Mari kita lihat
ke enam topinya sekarang,
1.
The White Hat :
Pada topi ini kita perlu objective memperhatikan data, fakta, dan informasi
yang ada tentang suatu hal. Misalnya pembelian saham tertentu, kita lihat
datanya, seperti laporan keuangan, chart. Bukan “katanya”.
2.
The Red Hat :
Topi ini menggambarkan bagaimana situasi dan pola pikir dari cerita saya diatas
tentang pengalaman takut seseorang terhadap suatu instrument investasi karena
pernah rugi besar. Pada topi ini mewakili perasaan dan intuisi kita. Percuma
kita memiliki semua data / fakta relevan, tapi kita memiliki keraguan atau
ketidakyakinan apalagi ketika mengeksekusi transaksi di bursa saham. Bursa
saham mengandung banyak ketidakpastian, dan seringkali pemilihan keputusan kita
didasari hanya emosi sesaat. Jadi ketika mengambil keputusan trading,
perhatikan what’s behind my decision? Apakah itu perasaan greedy, takut, sedang
berantem dengan pasangan, ikut-ikutan atau lainnya? Idealnya kita bisa
menemukan situasi dimana kita cukup tenang dan terima dengan setiap konsekuensi
dari keputusan kita.
3.
The Black Hat :
Topi ini mengajak kita untuk berpikir secara negative secara logical bukan
secara emosi (karena emosi bagian topi merah), memikirkan segala potensi resiko,
kerugian, dan mengeliminasi berbagai ancaman yang mungkin muncul. Misalnya
dalam trading saham, apa saja potensi kerugian yang mungkin muncul, apa mungkin
saham ini tiba-tiba melorot dan rugi? Dengan topi hitam ini, saya lihat sangat
mungkin kejadian itu terjadi. Buat saya sendiri cara terbaik yang bisa
dilakukan adalah membatasi resiko dengan memasang cut loss, menerima potensi
kerugian yang ada, yang tidak sampai menghancurkan keseluruhan portofolio saya.
4.
The Yellow Hat :
Topi kuning menyeimbangkan apa yang kita lihat dengan topi hitam. Dengan topi
kuning kita diajak untuk melihat suatu hal secara optimis. Bagaimana kita
melihat apa itu keuntungan dan peluang yang ada di bursa saham. Bagaimana saya
melihat bursa saham adalah sebagai tempat untuk bisa memiliki statistik bertransaksi
yang menguntungkan dalam waktu yang panjang. Saya cenderung melihat bursa saham
memberikan Risk Reward yang sangat baik dengan komisi / fee yang sangat rendah serta
memiliki kekuatan leverage yang sangat besar. Setidaknya untuk asset kelolaan
saya saat ini, leverage dan liquiditas di bursa saham masih sangat mencukupi.
Ada transparansi yang jelas, serta dapat dipelajari dalam jangka waktu yang
panjang. It’s a long term game to mastery.
5.
The Green Hat :
Topi hijau mengajak kita untuk berfikir secara kreatif dan inovatif, bagaimana
kita menuangkan ide-ide “liar” kita untuk bisa mengoptimalkan tujuan yang ingin
di capai. Pada konteks saya sebagai trader saham tentunya adalah bagaimana bisa
meningkatkan keuntungan dan mengurangi potensi besarnya kerugian yang diterima.
Dengan trading saya lakukan, dimana saya tidak selalu memasukkan 100% equity
saya dalam bentuk saham. Hal itu membantu saya untuk hanya menaruh uang saya
pada saham-saham yang memiliki favorable momentum untuk mengalami uptrend
besar. Lalu uang yang disimpan dalam bentuk cash, itu memberikan saya keamanan
jika sewaktu-waktu trend IHSG berbalik arah. Cash yang menganggur tersebut juga
tidak didiamkan saja melainkan tetap dicarikan komplementer nya. Saat ini
adalah P2P lending produktif terproteksi ketika saham mengalami sideways, mulai
menabung emas ketika saham mengalami all time high dan mulai menabung stock
value ketika IHSG sudah menemui titik downtrendnya. Semua cara yang dilakukan
adalah untuk mencari cara bagaimana bisa memanfaatkan capital yang ada
seoptimal mungkin di segala situasi yang dihadapi. This is one of my interesting hat!
6.
The Blue Hat :
Sebagai topi terakhir, topi ini berfungsi sebagai perencana yang mempertanyakan
dari setiap proses berpikir dan pengambilan keputusan yang dilakukan. Apakah
saya sudah melibatkan berbagai topi lainnya dengan bijaksana, atau mengabaikan
1-2 topi yang saya rasa tidak penting dan mengakibatkan keputusan saya jadi
tidak terlalu matang. Dengan perencanaan dan mereview setiap tahapan yang
dilakukan, harapannya keputusan yang kita ambil menjadi lebih matang karena
telah mempertimbangkan berbagai point of view yang ada. Begitu juga dalam
trading saham, kita jadi bisa memiliki keyakinan dengan emosi stabil karena
telah mempertimbangkan berbagai aspek yang mungkin terjadi. Jadi, yuk saatnya
eksekusi dan belajar dari setiap keputusan kita.
Setelah memahami konsep ini, bayangkan kalau setiap decision
dalam hidup / pekerjaan kita, kita melibatkan 6 orang tersebut yang memiliki
tugasnya masing-masing. Pastinya informasi yang kita miliki menjadi lebih luas
lagi sebelum mengambil sebuah keputusan.
Belajar dengan konsep apapun, selalu tidak akan ada namanya
keputusan yang pasti menghasilkan hasil sesuai dengan yang kita mau 100%. Tapi
dengan kita mempertimbangkan dan melalui proses berpikir yang matang maka semoga
hasil akan lebih sejalan dengan harapan.
Komentar
Posting Komentar