Langsung ke konten utama

Use it or Lose it

 


Saya pernah ngobrol dengan tetangga namanya, Opa Liem. Ia gak mau menyebutkan usianya, tapi saya duga sudah berusia 80 tahun lebih. Saya terkagum-kagum karena ia aktif banget dan bahkan latihannya adalah jongkok bangun setiap pagi. Saya bertanya “Opa, apa sih yang buat opa mau olahraga setiap hari?”. Opa jawab “Aku masih bisa jongkok dikasih Tuhan, kalau aku ga pakai ya nanti diambil Tuhan”. Teman opa pada ga bisa jalan ya karena kakinya ga pernah dipakai untuk jalan.

Wah, kata-kata itu mengena sekali ke saya – tentang apa yang diberikan tapi tidak kita usahakan maka suatu saat akan menjadi lebih lemah atau diambil kembali oleh Tuhan. Saya seringkali ga menyadari hal yang sudah diberikan atau ada diri saya. Menganggap remeh ataupun tidak mengerjakan hal tersebut membuat berkat tersebut bisa saja diambil sewaktu-waktu.

Selain daripada berkat kesehatan, relasi, orangtua dan lainnya, ada juga berkat keuangan. Kalau kita tidak memanfaatkan uang kita dengan baik. Kita boros – maka uang itu akan hilang. Kita hanya menyimpannya saja – maka uang tersebut bisa kehilangan daya belinya. Tapi kalau kita kembangkan, kita investasikan ke tempat yang tepat, misalnya ke mendukung keluarga kita secara baik, maka bisa meningkatkan kualitas hubungan di keluarga. Investasikan ke kesehatan dengan tepat, bisa meningkatkan kualitas kesehatan kita. Investasikan di bursa saham dengan pengetahuan yang cukup, maka akan mengembangkan kemampuan daya beli dari uang itu sendiri.

Dalam konsep uang, waktu, dan tenaga selalu ada yang namanya opportunity cost. Jadi jangan mengira bahwa dengan mendiamkan saja, artinya semua akan aman. Carilah cara agar kita bisa mengembangkan setiap sumber daya / talenta yang kita miliki dengan maksimal. Merasa tidak bisa menjadi ahli dalam semua hal? Sama, saya juga. Untuk itu kita perlu teman yang ahli dan berkolaborasi bersama 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr