Saya pernah mendengar semakin gampang kita “entry” suatu bisnis, semakin sulit kita memenangkan persaingan yang ada dalam bisnis tersebut. Itu lah mengapa, mudah untuk kita memulai bisnis asuransi, MLM, franchise – namun akan memiliki statistic probabilitas keberhasilan yang lebih kecil untuk memenangkan persaingan pada industry tersebut. Alasannya sederhana, karena industry tersebut akan lebih mudah untuk red ocean (over supply pelaku industry).
Kita semua pasti mau untuk bisa
berhasil pada bidang yang kita tekuni. Kalau saya salah satunya dalam hal
trading saham. Namun seperti premis pada tulisan di atas, bahwa ternyata mudah
sekali bagi seseorang untuk menjadi pelaku di bursa saham. Dengan sedikit
pengetahuan cara membeli saham, sedikit promosi pom-pom dari para influencer
saham, maka seseorang bisa dengan mudah memiliki kepemilikan di saham. Hal itu
menjadi bursa saham pedang bermata dua, dimana mudah untuk dilakukan meskipun
dengan pemahaman yang minim, yang mengakibatkan seseorang terpapar dengan
resiko kerugian yang besar saat melakukan aktivitas investasi / trading.
Dengan resiko yang cukup besar dan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang minim, saya pribadi merasa position sizing
/ modal yang relative tidak terlalu besar bisa membantu kita untuk belajar
secara aman dan nyaman. Saya juga memulai trading saham dengan nominal yang relative
kecil, perlahan-lahan mulai untuk mendapatkan keuntungan yang cukup saja, dan
perlahan-lahan menaikkan modal serta menyesuaikan resiko yang mungkin di
hadapi. Proses pembelajaran jadi terasa menyenangkan dan aman.
Saya percaya kalau kita
dipercayakan hal yang kecil, kita bisa bertanggung jawab dan menunjukkan
kedisplinan – maka perlahan-lahan akan kita akan mendapatkan kesempatan dan
tanggung jawab yang lebih besar lagi. Bagi saya saham bukan untuk sprint jangka
pendek, tapi lebih merupakan life time commitment jangka panjang.
💥
BalasHapus