Langsung ke konten utama

Belajar Saham Dengan Modal Kecil


Saya pernah mendengar semakin gampang kita “entry” suatu bisnis, semakin sulit kita memenangkan persaingan yang ada dalam bisnis tersebut. Itu lah mengapa, mudah untuk kita memulai bisnis asuransi, MLM, franchise – namun akan memiliki statistic probabilitas keberhasilan yang lebih kecil untuk memenangkan persaingan pada industry tersebut. Alasannya sederhana, karena industry tersebut akan lebih mudah untuk red ocean (over supply pelaku industry).

Kita semua pasti mau untuk bisa berhasil pada bidang yang kita tekuni. Kalau saya salah satunya dalam hal trading saham. Namun seperti premis pada tulisan di atas, bahwa ternyata mudah sekali bagi seseorang untuk menjadi pelaku di bursa saham. Dengan sedikit pengetahuan cara membeli saham, sedikit promosi pom-pom dari para influencer saham, maka seseorang bisa dengan mudah memiliki kepemilikan di saham. Hal itu menjadi bursa saham pedang bermata dua, dimana mudah untuk dilakukan meskipun dengan pemahaman yang minim, yang mengakibatkan seseorang terpapar dengan resiko kerugian yang besar saat melakukan aktivitas investasi / trading.

Dengan resiko yang cukup besar dan dengan pengetahuan dan pengalaman yang minim, saya pribadi merasa position sizing / modal yang relative tidak terlalu besar bisa membantu kita untuk belajar secara aman dan nyaman. Saya juga memulai trading saham dengan nominal yang relative kecil, perlahan-lahan mulai untuk mendapatkan keuntungan yang cukup saja, dan perlahan-lahan menaikkan modal serta menyesuaikan resiko yang mungkin di hadapi. Proses pembelajaran jadi terasa menyenangkan dan aman.

Saya percaya kalau kita dipercayakan hal yang kecil, kita bisa bertanggung jawab dan menunjukkan kedisplinan – maka perlahan-lahan akan kita akan mendapatkan kesempatan dan tanggung jawab yang lebih besar lagi. Bagi saya saham bukan untuk sprint jangka pendek, tapi lebih merupakan life time commitment jangka panjang.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuan, Bukan Cuma Keberuntungan

Banyak orang yang merasa kalau untung di saham itu sebuah keberuntungan. Maka mereka takut berada di bursa saham. Seketika untung, seketika rugi. Merasa hal yang terjadi berada di luar kendali. Tentunya kita semua tidak mau berada di bursa saham, hanya mengandalkan keberuntungan semata. Naval Ravikant pernah menyampaikan jika ia jatuh bangkrut dan diizinkan untuk memulai semuanya kembali, maka cukup tempatkan ia di jalan apapun dengan Negara berbahasa inggris maka dalam 5-10 tahun ia akan kembali memiliki kekayaan tersebut. Ada beberapa tipe keberuntungan yang pernah saya baca yaitu : 1. Keberuntungan Semata Kita mendapatkan sesuatu karena keberuntungan semata. Gak ada control kita dalam hal itu, sama halnya seperti memenangkan lotre dengan probabilitas yang sangat kecil. 2. Keberuntungan Karena Kerja Keras Masih ingat dengan Ghozali Everyday? Seolah-olah ia seketika ketumpuk rezeki oleh NFT pada tahun 2022. Tapi keberuntungannya tidak datang tiba-tiba, Ghozali secara persisten mempos

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki 3 tr