Namun menariknya melakukan trading, hal itu sangat dekat dengan dunia probabilitas dan statistic. Ada 2 parameter yang saya pelajari dan mengubah cara pandang saya tentang trading.
Pertama tentang winning ratio, dimana kita bisa mengetahui ketika kita flip sebuah koin dengan 2 sisi, kita memiliki probabilitas untuk win : loss = 50:50. Dengan melakukan kegiatan trading kita bisa mengetahui jumlah hasil trading kita yang meraih keuntungan dan yang merugi. Apakah kita memiliki ratio 70%, 60%, atau bahkan 30%? Banyak hal yang mempengaruhi hasil dari winning ratio tersebut, apakah kondisi market, ataupun keberuntungan semata. Sejujurnya saya melihat fenomena dari para trader awal (termasuk saya), selalu berusaha punya kemungkinan “menebak” saham yang tepat dengan kemungkinan berhasil lebih dari 60-70%. Karena, manusia punya kecenderungan tidak mau rugi / salah. Hal menarik – membaca buku Mark Minervini, seorang pemenang US Investing Championship berkali-kali, menyatakan pilihan saham yang ia pilih dan tepat hanya sekitar 50% dari seluruh pilihan. Itu menunjukkan adanya hal-hal yang diluar kuasa kita dalam memilih saham tepat yang akan berakhir dengan keuntungan.
Kedua adalah tentang risk reward ratio, yang menjelaskan tentang seberapa besar persentase jumlah keuntungan kita dibandingkan dengan jumlah kerugian kita. Misalnya saja dengan mentradingkan uang sebesar Rp 10.000.000, kita meresikokan kerugian sebesar Rp 1.000.000 dan akan melakukan take profit setiap kali setelah menyentuh keuntungan sebesar Rp 3.000.000. Maka risk reward ratio kita adalah =
Rp 1.000.000 : Rp 3.000.000, yaitu RR Ratio = 1:3. Hal ini lebih berada dalam control kita, dimana kita bisa menentukan seberapa besar batas kerugian yang bisa kita tanggung dan seberapa besar keuntungan yang mau kita realisasikan. Tentunya perlu didukung dengan data statistic agar hasil lebih efektif.
Menariknya adalah dengan mengetahui 2 parameter ini kita bisa mengetahui bagaimana proyeksi keberhasilan trading saham kita kedepannya berdasarkan ilmu probabilitas dan statistik. Apakah perlahan-lahan akan mengurangi modal dan merugi, atau perlahan-lahan akan menjadi bukit keuntungan. Dari kedua parameter tersebut, saya cenderung untuk mengontrol hasil risk reward ratio, dimana saya akan menjaga sekecilnya resiko kerugian yang saya tanggung dan mengoptimalkan keuntungan yang saya raih dari setiap realisasi trading. Karena saya memiliki keyakinan – akan sulit bagi seorang pro trader untuk memiliki rasio keberhasilan (winning rate) sebesar lebih dari 50% dari total tradingnya, namun mudah bagi seorang “pemula” untuk bisa memiliki winning rate setidaknya 20-30% dari total tradingnya. Untuk itu sebagai seorang “pemula” saya memilih untuk mengontrol dari sisi risk dan reward ratio saya sehingga meski dengan rate keberhasilan hanya 20% saja pun, portofolio saya masih bisa berkembang secara sehat dari waktu ke waktu jika saya memiliki risk reward ratio setidaknya 1:5. Bagaimana kalau ternyata winning ratio saya meningkat? Itu lah, momen-momen saat saya mendapatkan jackpot pada trading game ini. Namun, ketika market tidak mendukung, saya sudah siap dengan kemungkinan winning rate hanya sebesar 20%. Bagaimana dengan Anda?
Komentar
Posting Komentar