Langsung ke konten utama

Bursa Saham, Universitas Finansial & Kehidupan

Saya membayangkan ada sebuah lapangan besar yang berada didepan berbagai ratusan orang yang berbeda. Mereka akan melihat lapangan ini dengan kacamata yang berbeda, ada yang ingin membuat tenda, masak memasak, membangun rumah, berlari-larian, ketakutan dengan tanaman atau apapun berbagai tujuan lainnya yang ia miliki masing-masing. Yang artinya bagi saya adalah lapangan besar tersebut tidak memiliki arti apa-apa, sampai ada seseorang yang memberikan makna spesifik tentang hal tersebut sesuai dengan tujuan dan keyakinannya masing-masing.


Kita semua pasti mau memanfaatkan apapun yang ada didepan kita sebaik mungkin, namun yang orang lain sampaikan belum tentu yang benar-benar kita inginkan dalam melihat kehidupan kita ini.

Sama halnya seperti bursa saham, tidak semua orang memiliki niat yang sama berada di bursa saham. Jika tujuannya adalah meraup keuntungan, maka cara yang ditempuhnya pun bisa berbeda-beda. Banyak style investing dan trading yang bisa diterapkan di bursa saham. Pilih satu yang paling sesuai dengan profil resiko dan psikologi diri sendiri. Kalau saya, memilih trading pada saham yang uptrend karena hal itu memberikan keamanan secara psikologis dengan tidak menahan floating loss terlalu lama ataupun terlalu besar. Cut the losses short and let the profit run.

Selain untuk mendapatkan keuntungan, saya menyadari ada hal yang tidak kalah pentingnya lagi adalah dengan trading saham, hal itu membantu saya untuk lebih mengenali bagaimana psikologi diri saya ketika berinteraksi dengan uang dan pasar saham. Bagi saya hal psikologi tidak kalah pentingnya dengan strategi metode trading yang diterapkan di bursa saham. Setiap keputusan ataupun pertimbangan yang saya lakukan saat trading, dapat memberikan insight besar tentang bagaimana saya berpikir, apakah saya sedang greedy/fear? Apakah saya ingin mengganti system trading saya? Apakah saya ingin membalas kerugian saya dengan keuntungan secara instan? Bagaimana saya merespon kekalahan / kerugian? Apakah saya tergoda dengan keberhasilan orang lain? Apakah saya ingin stop proses pada trading system yang sedang saya tekuni? Dan juga berbagai trait psikologi lainnya yang saya refleksikan. Dengan menggabungkan permainan ini tidak hanya untuk keuntungan finansial semata tapi juga untuk kehidupan, saya melihat bursa saham adalah tempat latihan life time commitment saya untuk mengembangkan keuangan dan terlebih lagi personal development diri menjadi lebih baik lagi.

----------------

"The best games in life can't be won, only played" (Hormozi, 2023)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katanya Gampang, Kok Rugi?

Akhir tahun 2020 lalu, saham sedang naik-naik pamornya. Semua orang bertanya - berapa cuan lu hari ini? Di saham selalu ada 2 paham besar untuk bertransaksi dan meraih keuntungan di finansial market, dengan menjadi seorang fundamentalist (investor) atau seorang teknikal analist (trader). Mana sih yang lebih bagus? Kita ga pernah banding-bandingin Warren Buffet dengan George Soros, kita juga ga perlu banding-bandingin satu agama dengan agama lainnya kan. Tapi, sejauh ini sering banget saya mendengar teman-teman saya yang mengatakan saham tuh judi, kamu bakal rugi terus kl trading. Tapi saya jarang dengar investor yang gagal di bursa (mungkin karena mereka memang dipanggil investor ya? Jadi tahan saham dalam jangka waktu lama, meski merah ataupun hijau ya memang permainan mereka). Tapi setelah saya eksplor lebih jauh lagi, sebenarnya banyak loh traders hebat dalam sejarah trading. Salah satu yang lagi tenar akhir-akhir ini adalah Jim Simons, yang berhasil memecahkan rekor CAGR (rata-rata...

Setia, Menikmati Naik Turunnya Trend di Bursa Saham

Saya sebelumnya bingung, pilihan di bursa saham hanya Untung / Buntung. Tapi kenapa lebih banyak orang yang saya temui kapok investasi di bursa saham? Termasuk saya sendiri, kok hampir kapok ya. Beruntungnya saya memilih untuk bertahan.  Selama periode berada di bursa saham, yang saya temui adalah banyak orang yang gagal di bursa adalah orang yang : 1. Tidak menjalankan prinsip trading / investing dengan benar 2. Tidak sabar mengerjakannya dalam waktu yang lebih panjang Saya menghabiskan waktu cukup banyak untuk mencari apa itu prinsip trading yang benar dan terlebih lagi adalah yang cocok dengan pribadi diri saya. Karena saya pribadi adalah trader yang mengutamakan keamanan terhadap resiko kerugian besar. Akhirnya saya memutuskan cara trading trend following yang cocok untuk saya. Meskipun cocok, downsidenya adalah cara trading ini cenderung membosankan dalam waktu yang panjang. Karena hanya mendapatkan keuntungan jika market berubah menjadi Uptrend. Nah, market memiliki ...

Karena Terpaksa Atau Berdaya

Siapa disini yang ingin belajar tentang dunia investasi? Atau ingin punya badan sehat dan langsing? Apapun keinginan kamu, saya sering mendengar orang yang bilang mau ini – mau itu, namun dilanjutkan dengan kalimat “tapi….., cuma…..”. “Saya kan kerja, ga bisa lakuin itu. Saya kan ga ada modal, maka ga bisa lakuin hal itu.” Seolah-olah banyak hambatan yang terjadi, dan biasanya bermuara pada masalah uang dan waktu. Kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk bisa melihat masalah uang dan waktu hanyalah sebagian dari jenis sumber daya yang kita miliki dalam hidup. Ketika saya memahami ini, saya bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang saya dapat ciptakan di hidup ini. Berikut saya sampaikan beberapa tipe sumber daya yang kita bisa manfaatkan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup ini. Setelah mengetahui berbagai sumber daya yang ada dalam hidup, saya percaya teman-teman bisa mendapatkan harapan yang baru melihat segala sesuatu. Yang pertama adalah uan...