Saya ketemu dengan banyak orang
yang tidak mau trading / investasi di pasar saham karena alasan : “nanti saya
rugi”. Ada juga orang-orang yang akhirnya terpaksa menjadi investor di pasar
saham, karena memilih menyimpan terus sahamnya yang sudah merugi, alasannya : “kalau
saya jual, rugi dong”.
Menurut saya hampir 99,99% pelaku
pasar saham pasti pernah merasakan rugi di bursa.
Buat saya kerugian di pasar saham
(cut loss), bukanlah suatu kesalahan – melainkan memang bagian dari bisnis
(cost of doing business). Sebenarnya ada banyak cara pandang kita tentang hidup
ataupun keuangan, bagi saya – mencoba memaksakan 1 pandangan saja dalam situasi
tertentu, terlebih lagi situasi orang lain atau hal yang tidak kita kuasai,
belum tentu merupakan tindakan yang bijaksana.
Saya melihat cukup banyak orang
yang perfeksionis – akan sulit menerima kerugian di pasar saham, karena mereka
melihat kerugian sebagai suatu kesalahan (mistakes). Seorang perfeksionis –
merasa ‘payah’ kalau menyandang kesalahan dalam hal yang ia lakukan. Sebenarnya
itu bukan mindset yang salah juga kok. Saya membayangkan mindset seorang dokter
bedah, ataupun pilot, tentunya mereka akan melihat hal yang ga berjalan secara
benar adalah kesalahan. Misalnya baling-balik pesawat mati, ataupun pasien yang
dioperasi menjadi kritis. Nah, kebetulan hal itu agak berbeda dengan cara saya
dibesarkan, dimana seringkali mengakui kesalahan / kekalahan dan bertahan di
situasi tersebut sehingga situasi berbalik menjadi suatu hal yang lebih baik.
Berfokus untuk bertahan dan bermain jangka panjang.
Bagi saya kalau kita punya suatu
keyakinan yang kuat dan teruji, yaitu suatu system kerja yang memberikan “keuntungan”
untuk kita dalam waktu yang cukup panjang, maka hal itu layak diperjuangkan. Karena
itu yang saya lakukan dalam trading saham adalah memastikan bahwa saya memiliki
pola trading yang menguntungkan dalam jangka panjang, meskipun dalam
perjalanannya pasti mengalami kerugian – kerugian kecil yang cukup banyak. Karena
saya paham cara main saya akan memberikan probabilitas keuntungan pada jangka
yang lebih panjang nantinya.
Bagi saya yang merupakan
kesalahan dalam trading saham bukanlah hanya tentang kerugian material, melainkan
ketika saya menjalankan keputusan jual beli tanpa pertimbangan system kerja
yang teruji ataupun ketidakdisiplinan saya dalam mengeksekusi proses transaksi
jual beli saham tersebut. Jadi, maafkan kalau kita berbeda, tapi buat saya rugi
itu gak apa – apa, asalkan terukur dan secara jangka panjang apa yang kita
lakukan bisa membawa kita kepada hasil yang lebih baik lagi.
Komentar
Posting Komentar